Peristiwa

ICSGS Angkat Isu-Isu Multikulturalisme Indonesia

NUSANTARANEWS.CO – Isu-isu mengenai multikulturalisme dan kearifan lokal di Indonesia menjadi perhatian penting para pemakalah dalam Konferensi Internasional Perdana Tentang Studi-Studi Stratejik dan Global atau The First International Conference of Strategic and Global Studies (ICSGS). Hal ini terlihat dari beberapa paper (makalah) yang mengangkat tema-tema terkait, diantaranya Knowledge Preservation Strategy at Jember Fashion Carnaval in Jember City, East Java yang ditulis oleh Dwi Indah Perwati.

Koordinator Humas The First ICSGS UI, Muhammad Ibrahim Hamdani melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (2/12/2017) menjelaskan bahwa negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki keanekaragaman budaya, agama, suku, ras, dan bahasa yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote, yang semuanya menjadi unsur-unsur penting kebudayaan nasional Indonesia.

Konsekuensinya, lanjut dia pluralisme sosial yang dimiliki oleh bangsa Indonesia ini wajib dilindungi oleh negara serta dilestarikan oleh seluruh warga negara, khususnya generasi muda Indonesia. Hal ini sesuai dengan moto nasional kita, yakni “Bhineka Tunggal Ika, Berbeda-beda Tetapi Satu Jua”, ketika perbedaan tidak menjadi penghalang bagi kita untuk bersatu di bawah naungan NKRI, Undang-Undang Dasar 1945, dan Pancasila.

Baca Juga:  Diduga Pengemudi Mabuk, Mobil Avanza Seruduk Warung Bakso, Satu Orang Meninggal

Hamdani menambahkan, kekayaan multikulturalisme Indonesia merupakan tantangan besar sekaligus peluang penting bagi bangsa ini, apakah akan menjadi unsur pemersatu bangsa atau sebaliknya, justru menjadi unsur pemecah-belah bangsa Indonesia.

Prinsipnya, mustahil bangsa Indonesia dapat menjadi pelopor perdamaian dunia jika keanekaragaman dan berbagai perbedaan yang ada di dalamnya justru menjadi faktor utama pemecah-belah bangsa. Fakta tentang keanekaragaman dn pluralisme sosial bangsa Indonesia saat ini turut melatarbelakangi diselenggarakannya konferensi internasional ini.

Terdapat 51 paper yang telah lolos seleksi dan dipresentasikan dalam beberapa tema sepertı Ekonomi Syariah, Keamanan Nasional, Ketahanan Nasional, Isu-Isu Gender, Pembangunan Kawasan Secara Berkelanjutan, Isu-isu dunia dan kawasan, Perdamaian dan Resolusi konflik, Pemuda dan kepemimpinan, sosial, budaya, agama, dan kemanusiaan.

Konferensi internasional ini juga menghadirkan beberapa narasumber dalam sesi pleno, yakni Direktur SKSG UI, Dr. Muhammad Luthfi Zuhdi, M.A., dr. Ryosuke Kajita, Ph.D., peneliti dan pakar kebencanaan dari Kyoto University, Jepang, serta Joel Ng, B.A., M.A., peneliti di bidang Perbandingan dan Politik Internasional dari S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Singapura. Adapun moderatornya ialah Yon Machmudi, Ph.D., Kepala Program Studi (Prodi) Kajian Timur Tengah dan Islam (KTTI) UI. (*)

Baca Juga:  FKMPK Nunukan Gelar Mubes Ke-V

Editor: Romandhon

Related Posts