Berita UtamaEkonomiFeaturedPolitik

Ichsanussin Noorsy: Geprindo Wajib Bebaskan Pribumi Dari Sistem Perbudakan Modern

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – “Sejarah pribumi adalah sejarah adu domba belah bambu. Hal itu berlangsung sejak abad 17 hingga saat ini.”

Demikian kata ekonom Ichsanuddin Noorsy dalam rangka menyampaikan ucapan “proficiat” di hari ulang tahun Gerakan Pribumi Indonesia (Geprindo) ke-2, yang jatuh hari ini, Selasa, 29 Agustus.

Kepada para pejuang pribumi di Geprindo, Ichsanuddin menegaskan, jika pribumi mau bangkit, tidak boleh tidak haru menoleh terhadap perjalanan sejarah Indonesia. Sedikitnya, intelektual Indonesia ini menunjukkan tiga wujud perjalanan sejarah Indonesia.

Pertama, kata Ichsanuddin, pada persoalan nilai-nilai seperti termuat dalam Kata Pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasalnya, bobotnya tidak boleh direduksi, disimpangkan, atau dimanipulasi bahkan dijungkirbalikkan.

“Kedua, pada lingkup atau pendekatan fungsi dan instrumentasi, kita berkompromi dengan satu tujuan: meningkatnya harkat martabat bangsa,” kata dia dalam ucapan proficiatnya, Selasa (29/8/2017).

Adapunn yang ketiga, lanjutnya, sejarah membuktikan, kebebasan investasi, ULN (Utang Luar Negeri, _red) dan perusahaan asing menghasilkan, Indonesia masuk dalam kategori sistem perbudakan modern.

Baca Juga:  Permen Menteri Nadiem Soal Seragam Sekolah Disorot, Perbaiki Mutu Pendidikan Daripada Pengadaan Seragam

“Maka dalam Ultah ke-2 Geprindo, kita wajib membebaskan pribumi dari sistem perbudakan modern itu,” tegas Ichsanuddin Noorsy.

Baca: 29 Agustsus 2017: Selamat Ulang Tahun Hari Kebangkitan Pribumi Indonesia

Pewarta/Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 11