MancanegaraTerbaru

IAEA: Nuklir Korea Utara Ancaman Global Paling Nyata

NUSANTARANEWS.CO, Seoul – Kepada badan pengawas nuklir PBB mengatakan bahwa uji coba nuklir keenam Korea Utara yang dilakukan pada 3 September lalu menunjukkan bahwa negara yang terisolasi tersebut telah membuat sebuah kemajuan pesat dalam pengembangan senjata pembunuh massal yang sekaligus merupakan ancaman global.

Ketegangan di semenanjung Korea diketahui telah meningkat tajam sejak uji coba senjata nuklir tersebut, sekaligus melahirkan babak baru sanksi terhadap Korea Utara hasil dari kesepakatan DK PBB beberapa waktu lalu.

“Hasil pengembangannya jauh lebih besar dibanding uji coba sebelumnya dan ini berarti Korea Utara mengalami kemajuan yang sangat pesat,” kata Direktur Internasional Atonomic Energy Agency (IAEA) Yukiya Amano kepada wartawan di Seoul.

“Dikombinasikan dengan elemen lain, ini adalah ancaman baru bagi global,” kata dia usai bertemu Menlu Korea Selatan Kang Kyung-wha seperti dikutip Reuters.

Amano mengatakan IAEA tidak memiliki kapasitas untuk menentukan apakah Korut telah menguji bom hidrogen, seperti yang diklaim Pyongyang. “Yang paling penting saat ini adalah agar masyarakat internasional bisa bersatu,” kata Amano.

Baca Juga:  Anton Charliyan Dampingi Prabowo Makan Baso di Warung Mang UKA di Cimahi Jabar 

Ketegangan telah berkobar setelah Korea Utara menguji dua rudal balistik antarbenua dan peluncuran lainnya saat ia menjalankan program nuklir dan misilnya untuk melawan tekanan internasional.

Korea Selatan mengatakan pada hari Kamis bahwa Korea Utara dapat melakukan lebih banyak provokasi menjelang ulang tahun berdirinya partai komunis Korea Utara dan Kongres Partai Komunis China.

Huru hara dan ancaman yang dilontarkan antara pemimpin Korut Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump telah memperparah situasi. Anggota masyarakat internasional telah mendesak kedua negara untuk menyelesaikan masalah dengan damai sambil meningkatkan tekanan pada Pyongyang untuk mengekang program senjata nuklir Korut.

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada hari Kamis bahwa China membuat kemajuan dalam menegakkan sanksi yang dikenakan pada Korea Utara, dan mendesak anggota Kongres yang skeptis agar tidak terburu-buru untuk menerapkan langkah-langkah baru sebelum memberi kesempatan Beijing membujuk Pyongyang. (ed)

(Editor: Eriec Dieda)

Related Posts

1 of 4