Hankam

HUT TNI AU ke-72, Sektor Udara Harus Jadi Perhatian Serius

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) pada bulan April ini tengah memasuki usai ke-72. Sebagai penjaga langit Indonesia, TNI AU harus terus melakukan upaya penguatan di sektor udara nasional. Tidak sekedar patroli fisik di udara melainkan juga patroli di ranah jaringan. Di era modern sekarang ini pertahanan udara menjadi komponen penting bangsa.

Lalu lalang informasi yang dihantarkan menggunakan jaringan satelit menjadi bukti bagaimana aset di sektor udara memiliki peran vital. Artinya, seberapapun negara memiliki jumlah pasukan melimpah serta alutsista canggih, namun jika pertahanan udara lemah, maka akan menjadi bulan-bulanan bangsa lain.

Karenanya, dengan rencana Indonesia untuk memiliki satelit militer sudah sepatutnya disambut penuh antusias. Artinya langkah besar ini jangan berhenti sekedar wacana, yang hanya memburu citra.

Baca Juga:
Bantu Operasi Militer, Dua Mahasiswa AS Kembangkan CyberWar 2025

Wacana tentang satelit militer ini sebenarnya sudah bergulir sejak lama. Dimana, proyek tersebut katanya tengah digarap Airbus Defense and Space (ADS) di Amerika.

Baca Juga:  Satgas Catur BAIS TNI dan Tim Gabungan Sukses Gagalkan Pemyelundupan Ribuan Kaleng Miras Dari Malaysia

Apabila di tahun 2019 nanti, Indonesia berhasil menerbangkan satelit militernya, maka cita-cita untuk mewujudkan Indonesia sebagai super power di Asia, khususnya Asia Tenggara bukan perkara yang sulit.

Baca Juga:
Teknologi Satelit Mulai Diluncurkan Guna Mendata Masyarakat Miskin di Dunia

Dengan memiliki satelit pengintai, maka Indonesia akan mampu melakukan patroli udara dengan mudah. Sehingga tak ada lagi negara yang tanpa seizin Indonesia melewati teritori langit milik kita. Apalagi sampai melakukan aktifitas ilegal di ruang udara Indonesia.

Banyak keuntungan yang didapat dari kepemilikan satelit militer. Melalui bantuan satelit militer, Indonesia akan memiliki laporan detail posisi kapal atau pesawat musuh yang tidak terendus radar.

Namun, hal paling urgen dari itu semua adalah militer Indonesia tidak akan mudah disabotase negara lain. Karena dengan bantuan jaringan satelit milik sendiri, maka data-data rahasia atau data penting negara tidak akan mudah dicuri.

Baca Juga:
Satelit Militer Indonesia Kembali Digalakkan

Baca Juga:  Hut Ke 78, TNI AU Gelar Baksos dan Donor Darah

Berbeda jika kita meminjam satelit negara lain, maka data-data penting milik Indonesia gampang dicolong. Sebab semua big data tersimpan dalam riwayat aktifitas yang kita gunakan.

Itulah mengapa, negera-negara maju seperti Jepang, Korea, Amerika, Jerman, Cina dan Rusia tengah ramai-ramai melakukan proteksi besar-besaran di ranah jaringan udara. Karena nasib bangsa-bangsa kedepan, selain pertarungan ekonomi, pertarungan dunia cyber yang terkait erat dengan jaringan satelit juga diprediksi terjadi. Dan TNI AU setidaknya perlu menyiapkan segala sesuatunya.

Pewarta: Ardian
Editor: Alya Karen

Related Posts

1 of 3,053