Puisi Fitriawan Nur Indrianto
Hujan Sepanjang November
Jika hujan bulan Juni senantiasa menyimpan ketabahannya
November kedua telah menjelma rintik gerimis
yang jatuh semalaman
Sebab tiada lagi yang kuasa menyimpan kerinduan
akan bola matamu:
Lautan tempat semayam mutiara batinmu
Kapan kau pulang kekasih?
Bibir ini telah basah merapal abjad-abjad pertemuan
Seperti akar pepohonan yang menyimpan hujan sejak Oktober lalu
Akan pulangkah engkau di bulan Desember?
Sebab setiap detik penantian akan bulan itu senantiasa menghadirkan kenangan tentang malam malam kita berdua
November 2017
Kehidupan Kedua
Telah diselamatkan Nuh dan manusia
Burung gagak, merpati, pohon kurma serta cemara
Juga akal dan jiwa manusia
Tapi pada pelayaran berabad selanjutnya hanya tubuh manusia yang berhasil menyelamatkan diri
Burung gagak mati
Merpati mati
Pohon kurma dan cemara mati
Akal dan jiwa manusia hanyut ditelan diri sendiri
Fitriawan Nur Indrianto, Lahir di Yogyakarta, 27 Mei 1987. Menyelesaikan pendidikan pascasarjana di program studi Ilmu Sastra Fakultas Ilmu Budaya UGM. Bersama dua sahabatnya, Ramayda Akmal dan Asef Saeful Anwar menerbitkan antologi puisi Angin Apa Ini Dinginnya Melebihi Rindu (2015). karya-karyanya yang lain dapat ditemukan di surat kabar cetak dan online serta sejumlah buku antologi bersama.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].