Puisi Hasna Nur Aeni
DUPA KERINDUAN
Terdiamku bersama kesunyian yang terus menggeliat
Terus terpaku dalam balutannya
Hanya aroma kesunyianlah yang dapat ku hirup
Bermuara dari dupa kerinduan yang telah terbakar
Melumatkan keselarasan hatiku
Ingin ku lalui semua langkah lorong kehampaan
Melepaskan kepatrian semua kenangan
Hempaska semua bayang ilusi
Purwokerto, Januari 2018
HUJAN
Rintik hujan selalu berbisik padaku pada setiap tetesnya
Agar mencintaimu dalam diam
Dan merindukanmu seutuh-utuhnya
Namun, sisa hujan menghadirkan udara dingin menusuk
Bersamaan dengan aroma kesunyian yang kurasa
Entah mengapa semua membisu
Kecuali suara jam dinding yang terus berdetak
Dan selama itu pula waktu terus berlalu
Tanpa ada kisah baru untuk ku rangkai
Purwokerto, November 2017
Hasna Nur Aeni lahir di Banjarnegara 22 Februari 1998 beralamat di desa Babakan Rt 14/04 kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga. Sekarang sedang menempuh pendidikan S1-nya di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, program studi Ekonomi Syariah. Hasna Nur Aeni adalah seorang santri di Yayasan Pondok Pesantren Manbaul Husna Purwokerto dan pernah aktif di Komunitas Pondok Pena di Pesantren Mahasiswa An Najah Purwokerto. Tak hanya bergiat di puisi saja, ia pernah meraih juara dua lomba menulis essay di Pesantren Mahasiswa An Najah Purwokerto. Anak ketiga sekaligus terakhir ini memiliki cita-cita menjadi seorang penulis sekaligus entrepreneur.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]