Mancanegara

Huawei Resmi di Meja Hijaukan Oleh Pemerintah AS

Kejaksaan Amerika Melayangkan Tuntutan Pidana Terhadap Huawei (Photo by Chip Somodevilla/Getty Images)
Kejaksaan Amerika Melayangkan Tuntutan Pidana Terhadap Huawei (Photo by Chip Somodevilla/Getty Images)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Salah satu penyedia peralatan dan layanan telekomunikasi terbesar di dunia, Huawei bersama direktur keuangannya, Meng Wanzhou, resmi di meja hijaukan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS). Ini menyusul Departemen Kehakiman AS telah melayangkan tuntutan pidana terhadap perusahaan asal Cina tersebut.

Pelayangan tuntutan dilakukan setelah Huawei diduga melakukan penipuan terhadap bank, mengganggu proses penegakan hukum, dan pencurian teknologi. Secara keseluruhan, AS mengajukan 23 dakwaan terhadap Huawei.

Soal kasus penipuan, dilansir dari BBC.com, Huawei disebut telah memperdaya AS dan bank globalnya terkait hubungannya dengan dua anak perusahaannya, Huawei Device AS dan Skycom Tech, untuk melakukan bisnis dengan Iran.

“Selama bertahun-tahun, perusahaan-perusahaan Cina telah melanggar peraturan soal ekspor dan meremehkan sanksi yang diatur. Mereka juga sering menggunakan sistem keuangan AS untuk mendukung aktivitas ilegal mereka. Ini harus diakhiri,” kata Sekretaris Perdagangan AS Wilbur Ross.

Sementara mengenai dugaan pencurian teknologi, Huawei disebut telah mencuri Teknologi T-Mobile, yang dikenal sebagai Tappy, meniru jari manusia untuk menguji ponsel.

Baca Juga:  Keingingan Zelensky Meperoleh Rudal Patriot Sebagai Pengubah Permainan Berikutnya?

Direktur FBI AS, Christopher Wray mengatakan bahwa layangan tuntutan pidana kali ini menunjukkan bahwa Huawei sudah terang-terangan mengabaikan hukum negara Paman Sam. Menurut dia, Huawei bersama direktur keuangannya Meng Wanzhou disebut bisa mengancam keamanan nasional Amerika.

“Perusahaan seperti Huawei menimbulkan ancaman ganda bagi keamanan ekonomi dan nasional kita,” kata Christopher Wray.

Sebelumnya pada 1 Desember 2018 lalu, Direktur Keuangan Huawei, Meng Wanzhou ditangkap oleh pemerintah AS saat berada di Kanada. Ini menyusul kekhawatiran sejumlah negara mengenai gangguan keamanan yang bisa ditimbulkan Huawei.

Mereka khawatir pemerintah Cina menggunakan teknologi Huawei untuk memperluas kemampuan intelijennya. Namun pihak Huawei sudah menegaskan bahwa tidak ada kontrol pemerintah pada perusahaannya tersebut.

Penangkapan Meng, putri pendiri Huawei itu pun, membuat pemerintah Cina geram.

Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 3,050