Mancanegara

Houthi Berhasil Meningkatkan Kemampuan Tempur Pesawat Tanpa Awaknya

Drone Houthi
Pesawat Tanpa Awak Houthi

NUSANTARANEWS.CO – Penggunaan drone oleh kelompok perlawanan Houthi belakangan semakin meningkat, terutama dengan peningkatan kemampuan tempur pesawat tanpa awaknya atau UAV (Unmanned Aerial Vehicles). Seperti serangan pada markas pasukan koalisi di Kamp Boraiqa beberapa hari lalu, kemampuan drone Houthi terlihat sudah lebih maju – karena bukan lagi sekedar serangan “kamikaze” yang selama ini digunakan untuk menghantam sistem pertahanan rudal Patriot Arab Saudi.

Kelompok perlawanan Hauthi tampaknya berhasil melakukan inovasi yang kreatif dalam melancarkan perang asimetris. Houthi mengklaim berhasil mengembangkan teknologi drone Qasef-1. Namun, menurut Conflict Armament Research (CAR) yang berbasis di Inggris mengatakan: Tidak mungkin UAV Qasef-1 di produksi di Yaman. UAV itu malah terlihat seperti varian Ababil yang diproduksi oleh Iran. Dan sangat mungkin diproduksi di sana, sebagaimana dilansir Albawaba.

Berdasarkan rilis video pada hari Selasa (3/7), menunjukan bahwa Houthi telah berhasil meningkatkan kemampuan tempur dronenya. Hal ini tentu telah menimbulkan pertanyaan, dari mana kelompok Houthi memperoleh teknologi UAV-nya.

Baca Juga:  Rezim Kiev Wajibkan Tentara Terus Berperang

Menurut Tim Michetti, Kepala Operasi Regional CAR di Timur Tengah setelah meninjau rekaman, meyakini bahwa sayap UAV terlihat sama. Ada kemungkinan memang ini merupakan pengembangan varian baru dari UAV sebelumnya berdasarkan dokumentasi yang ada.

Michetti  juga menjelaskan foto-foto UAV varian baru yang sebelumnya tidak terlihat di Yaman itu, mirip dengan Qasef-1 UAV yang saat ini dioperasikan oleh pasukan Houthi. Salah satu UAV yang ditampilkan dalam video adalah Qasef-1, dan lebih kecil adalah Skywalker yang digunakan untuk pengintaian.

Varian baru tampaknya terlihat memiliki perbedaan yang signifikan karena sudah dilengkapi dengan peralatan optik, dan mampu menjatuhkan bom seperti yang terlihat di video. Michetti mengakui bahwa mereka belum memeriksanya, jadi belum dapat dipastikan apakah varian baru ini memiliki kemampuan untuk menjatuhkan bom dari udara. ”Masih banyak pertanyaan yang perlu dijawab seputar UAV baru.

Bahkan jika itu merupakan peningkatan teknologi untuk Houthi, ini adalah masalah tingkat teknologi. Bom-bom yang digunakan untuk membombardir pasukan UAE masih terlihat berteknologi rendah, namun terarah dan bisa mencapai target. Kemampuan inovasi Houthi ini, akan berimplikasi pada lamanya konflik, dan menghadirkan ancaman serius bagi pasukan koalisi pimpinan Arab saudi. (Banyu)

Related Posts

1 of 3,052