Puisi Mbah Salim
Hidup di Zaman Edan
Gelap jiwa bingung pikiran
Turut edan hati tak tahan
Jika tidak turut
Bathin merana dan penasaran
Tertindas dan kelaparan
Tapi janji Tuhan sudah pasti
Seuntung apapun orang yang lupa daratan
Lebih selamat orang yang menjaga kesadaran
Segala tugas dijalani
Dengan segenap kekuatan hati
Tiada masalah dan persoalan
Karena hikmah telah mengajarkan
Bahwa manusia wajib berusaha
Sebagai jalan menuju keselamatan
Dalam mencari penghidupan
Selalu ingat dan waspada
Mengharap kasih sayang Tuhan
Semoga di karuniai sabar dan kekuatan
Menjalani mati dalam kehidupan
Kalis dari bencana dan keributan
Jauh dari adzab dan kutukan
Dengan segenap jiwa kurenungkan
Mensucikan lahir, bathin, dan pikiran
Bilakah akan berakhir kutukan zaman?
Semuanya hanya bisa menanti
Kehendak Tuhan putusan tinggi
Mbah hanya bisa berkata belum tentu mampu melaksanakannya
Berteriak seperti orang yang lemah
Tak bisa memberi kekuatan ataupun mantra
Tapi mungkin tulisannya yang berguna
Semoga semua sejahtera
Seperti kata ada bukti yang nyata
Maka lihatlah dan ikuti
Lorong menembus tujuh lapis bumi
Saat menuliskan ini semua
Dunia sudah terasa hambar
Semua ini pun hanya sekedar
Penunjuk jalan, mencari keselamatan
Baca Juga:
*Mbah Salim ialah nama pena dari Dansatrol Lantamal III Jakarta, Kolonel Laut (P) Salim.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]
