Berita UtamaLintas NusaOpiniTerbaru

Hegemoni Dolar Mulai Tergerus

Hegemoni Dolar Mulai Tergerus
Hegemoni dolar mulai tergerus/Foto: juliusbaer.com

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menjelang tahun baru 2023, tepatnya di bulan November, Financial Times melaporkan bahwa telah terjadi pembelian emas secara besar-besaran yang belum pernah terjadi dalam lima dekade terakhir.

Seperti dilaporkan, pada bulan November, para pedagang di pasar emas mencatat bahwa ada pembeli besar yang memasuki pasar dan membeli emas dalam jumlah yang sangat besar — yang disebut ‘paus’.

‘Paus’ itu ternyata Bank Sentral Cina. Tapi bukan hanya orang Cina yang membeli emas. Pembeli lain termasuk Turki, India, Uzbekistan, Mesir, Qatar, dan Irak.

Peristiwa ini tentu menimbulkan pertanyaan besar…? Bagaimana jika pembelian ini merupakan tanda-tanda awal dari berakhirnya dolar sebagai mata uang cadangan global! Dengan kata lain sebagai langkah awal dari keruntuhan Pax Americana.

Negara-negara yang membeli emas tampaknya mencoba melakukan diversifikasi cadangan mereka dari dolar terutama sejak Amerika Serikat (AS) menyita cadangan dolar Rusia yang menggelar operasi militer khusus di Ukraina tahun lalu. Hal ini tentu saja membuat banyak negara lain semakin tidak percaya untuk memegang dolar karena mereka takut cadangan mereka disita pula di masa depan.

Baca Juga:  Masyarakat Rame-Rame Coblos di TPS, Jatim Bisa Lumbung Suara Prabowo-Gibran

Peristiwa “demam emas” ini boleh jadi akan menjadi rentetan evolusi tatanan moneter global menuju sistem keuangan baru sebagai alternatif yang bisa dipercaya selain dolar.

Barat tampaknya harus menerima kenyataan bahwa masa depan dunia bukanlah dominasi mereka lagi. Hal ini tentu harus menjadi pelajaran bahwa sistem keuangan itu harus dibangun di atas kepercayaan – bukan menjadi senjata. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 4