Lintas NusaPolitik

Hati hati, Pengamat Sebut Pilgub Jatim 2018 Mahal dan Berat!

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Hati hati, Pengamat Sebut Pilgub Jatim 2018 Mahal dan Berat! Peringatan ini disampaikan oleh Surokim Abdussalam, pengamat komunikasi politik asal Universitas Trunojoyo untuk semua kandidat yang akan maju dalam pilkada Jatim. Menurut Surokim, pilkada Jatim itu berat, mahal, dan juga komplek, tidak semudah perhitungan matematika politik apa yang nampak dipermukaan. Banyak variabel  yang mesti diperhatikan dan berpengaruh.

Menurutnya,semua tipikal pemilih ada disini, mulai dari yang tradisional hingga yang rasional, dari yang rural hingga urban, dari masyarakat tertutup hingga yang terbuka, yang anut grubyuk hingga yang independen, semua lengkap ada sini, di Jatim.

“Ibarat tempat pertandingan, ring pilkada jatim ini peling lengkap. Bahkan kadang sulit diprediksi, terlalu kompleks dan ada banyak variabel yang mesti diperhatikan jika ingin menang kontestasi, apalagi jika persaingan ketat, akan semakin kompleks dan semua ikut menentukan, jika tidak cermat perhitungan dan siap mental bisa jadi korban politik” ujar surokim yang juga peneliti senior SSC di Surabaya,Rabu (16/8)

Baca Juga:  Transparansi Dana Hibah: Komisi IV DPRD Sumenep Minta Disnaker Selektif dalam Penyaluran Anggaran Rp 4,5 Miliar

Tidak hanya dilevel individu, dilevel parpol juga tidak kalah rumitnya mengingat Jatim adalah salah satu barometer politik nasional. Semua parpol pasti memiliki kepentingan tersembunyi dan hal itu pula yang membuat koalisi parpol di Jatim juga sulit dan rumit.
Sekadar gambaran bisa jadi mereka sepakat dilevel calon gubernur, tetapi dilevel calon wakil gubernur mereka bisa sodok-sodokan demi gengsi partai, jadi koalisi kadang setengah hati sulit bertemu karena ego yang besar tadi.

“Tidak hanya kandidat, prediksi dan peta pemilih juga tidak bisa fix, berubah rubah, dan bisa diprediksi secara cermat, karena dinamika politik yang unik dibeberapa wilayah x rawan pemilu. Apa yang kita lihat sekarang kadang berbeda dengan apa yang terjadi nanti, itu sudah sering terjadi khususnya didaerah daerah yang rawan kecurangan pilkada, jadi butuh tenaga dan pikiran ekstra jika ingin bertarung di Jatim”ujarnya

Hal itu pula yang membuat calon independen juga sulit menang bertarung diJatim. Calon independen, menurut surokim selama ini hanya jadi hiasan politik saja, terlalu sulit mereka bisa bertahan apalagi yang hanya sekadar coba coba, karena butuh konsentrasi dan amunisi yang tidak sedikit, besar sekali biaya ikut kontestasi politik di Jatim.

Baca Juga:  Tugu Rupiah Berdaulat Diresmikan di Sebatik

” Sulit rasanya membayangkan adanya low cost politics di Jatim, padahal itu salah satu prasyarat menuju partisipasi politiknelektoral demokratis, tapi itu sulit, maka hati hati sedari awal jangan cengeng dan lebay jika ikut nekat berkontes disini,” pungkasnya.(yudhie)

Pewarta: Tri WAhyudi
Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 30