Hasil Laut Indonesia Raup Laba Rp49,4 Miliar

ILUSTRASI
ILUSTRASI

NUSANTARANEWS.CO – Hasil Laut Indonesia Raup Laba Rp49,4 Miliar. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag), Tjahya Widayanti, mengungkapkan bahwa upaya Pemerintah Indonesia melalui Kemendag dalam mendobrak pasar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) berbuah manis.

Pasalnya, produk olahan hasil laut Indonesia berhasil meraup untung sebesar US$3,74 juta atau sekitar Rp49,4 miliar dalam pameran the 3rd China International Aquatic Products Exposition (CIAPE) pada 18-20 Juni 2016 lalu di Zhanjiang International Conference and Exhibition Center, Guangdong, RRT.

“Kontrak dagang diperkirakan mencapai nilai US$3,74 juta untuk produk udang dan ikan beku. Nilai tersebut kemungkinan akan bertambah karena banyak permintaan yang harus segera ditindaklanjuti,” ungkapnya di Kantor Kemendag, Jakarta, Sabtu (25/6/2016).

Tjahya menjelaskan, RRT merupakan mitra dagang utama Indonesia dengan total perdagangan non migas mencapai US$42,48 miliar pada 2015. Pada periode yang sama, ekspor nonmigas Indonesia ke RRT sebesar US$13,26 miliar. Adapun produk-produk ekspor nonmigas terbesar Indonesia ke RRT yaitu palm oil, chemical wood pulp, lignite, coal, palm kernel, dan copper.

Pada periode 2011-2015, lanjut Tjahya, ekspor produk perikanan Indonesia ke RRT terus meningkat, dari US$83,47 juta menjadi US$119,31 juta dengan tren positif sebesar 9,17%.

“Nilai ekspor ini relatif kecil dibandingkan potensi yang dimiliki Indonesia. Ekspor produk hasil laut dan perikanan Indonesia harus dapat lebih ditingkatkan lagi dengan memperkenalkan keunggulan kita melalui kegiatan promosi berkesinambungan di RRT,” ujarnya.

Sementara itu, menurut Atase Perdagangan Indonesia di Beijing Dandy Satria Iswara, masyarakat RRT sangat gemar mengonsumsi udang dan ikan. Hampir setiap restoran dan rumah makan menyediakan menu produk hasil laut dan perikanan seperti ikan, udang, cumi, lobster, kepiting, kerang, hingga gurita.

“Bertambahnya penduduk dan meningkatnya kemampuan daya beli masyarakat RRT juga merupakan peluang yang tidak boleh terlewat begitu saja,” katanya. (Deni)

Exit mobile version