NUSANTARANEWS.CO, Tasikmalaya – Hashim Djoyohadikusumo didaulat sebagai Adiluhung Putra Sunda Utama oleh Forum Sunda Sabuana sekaligus diberi anugerah penghargaan sebagai Pelestari dan Penyelamat Sejarah dan Budaya Indonesia oleh Yayasan Lintas Budaya Nusantara mitra Prawiro Indonesia Garuda Merah Putih.
Kegiatan anugerah penghargan tersebut merupakan rangkaian dari acara Deklarasi Emak-emak Se-Priangan Timur dalam rangka mendukung Prabowo for Presiden yang bertempat di Komplek Gebu Kab Tasikmalaya pada Jumat 10 Juni 2023 dalam bentuk simbolik berupa pemberian Sertifikat dan Kujang Pusaka serta Iket dan Baju Kasundaan.
Penyerahan dilakukan langsung oleh abah Anton Charliyan Sebagai Ketua Umum Sunda Sabuana sekaligus Sekjen Prawiro IGMP dan Komjen (P) Iwan Bule Sebagai Perwakilan Masyarakat Sunda.
Acara penganugrahan tersebut disaksikan oleh puluhan tokoh Sunda antara lain adalah: Rd Amir M Primajasa, Asep Sofari Msi Ketua DPRD Tasik, Mulyadi DPR RI, Rd Dicky Z Soekapoera, Okky Panglima Pendekar, Hadi P Gasantana, Ki Agung Pancaroba, Ki Endang Tarsono, Ki Jayeng Rana Panjalu, Rd Diding Cipatujah, Bunda Mery Subang, Abah Obby Subang, R Ipin Pajajaran Pusat, Rd Guntara Pangandaran, Ki Iwan Manonjaya, Ki Edi Galunggung, Ambu Apong Jahyang, Ki Ustad Cecep Cilogak, Ki Rino LAKRI, Bah Asep S LSI, Ki Deden Citiis, dan lain-lain.
Menurut Abah Anton, penganugrahan kepada Hashim Djoyohadikusumo adalah atas kesepakatan para tokoh dan Kasepuhan Kasundaan Jabar Banten. “Kami sepakat Menganugrahi pak Hashim sebagai Adiluhung Putra Sunda Utama dengan Gelar Rakeyan Agung Winata Praja Jayadibuana ing Batu Ampar Galunggung. Jadi sekarang pak Hashim sudah Syah sebagai Urang Sunda dan Berhak dipanggil Kang Hashim.
Selain itu, Abah juga menyampaikan bahwa pendaulatan itu tidak terlepas dari kiprah putra begawan ekonomi Soemitro Djojohadikoesoemo ini sebagai pecinta benda seni, budaya dan Sejarah. “Kami sangat mengapresiasi sehingga memberi penghargaan khusus sebagai pelestari dan penyelamat benda-benda sejarah dan budaya Indonesia,” jelas Abah.
Kang Iwan bule menambahkan bahwa memang beliau layak dan pantas mendapat anugerah tersebut. “Saya tahu persis begitu banyak benda-benda sejarah yang bernilai tinggi beliau selamatkan atas dasar kesadaran pribadi dan dana pribadi,” ungkapnya. (Red)