NUSANTARANEWS.CO – International Literacy Day atau Hari Aksara Internasional diperingati setiap tahun pada tanggal 8 September. Ini adalah kesempatan bagi pemerintah, masyarakat sipil dan pemangku kebijakan untuk menyoroti tingkat melek huruf di seluruh penjuru dunia.
Dari laman resminya UNESCO telah mengumumkan bahwa pada tahun ini Hari Keaksaraan Internasional akan dirayakan di seluruh dunia dengan tema “Literacy In A Digital World”.
Pada 8 September 2017, juga akan berlangsung serangkaian acara yang diselenggarakan di Markas Besar UNESCO di Paris, dengan tujuan keseluruhan untuk melihat jenis keterampilan keaksaraan yang saat ini dibutuhkan orang untuk menavigasi masyarakat yang dimediasi secara digital, dan mengeksplorasi kebijakan dan program keaksaraan yang efektif yang dapat memanfaatkan peluang yang disediakan dunia digital.
Dalam acara tersebut juga akan dilangsungkan upacara penghargaan atau penyerahan nobel Literasi Internasional 2017 oleh UNESCO. Hal ini dilakukan untuk menggali dan memberikan penghargaan terhadap praktik literasi yang sangat baik dari seluruh dunia. Hal tersebut sehubungan dengan tema tahun ini dan sebagai target utama dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan tahap 4.
Sesuai dengan keterangan resmi yang dilekuarkan pihak UNESCO, tema pada tahun ini diusung dengan pemikiran bahwa teknologi digital pada dasarnya mengubah cara orang hidup, bekerja, belajar dan bersosialisasi dimana-mana. Mereka memberi kesempatan baru bagi orang untuk memperbaiki kehidupan mereka termasuk dalam akses terhadap informasi, manajeman pengetahuan, jaringan, layanan sosial, produksi industri, dan cara kerja.
Namun, mereka yang kekurangan akses terhadap teknologi digital dan pengetahuan, keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk menavigasinya, dapat dipinggirkan dalam masyarakat yang terdesentralisasi secara digital. Melek huruf adalah salah satu keterampilan penting.
Sama seperti pengetahuan, keterampilan dan kompetisi berkembang di dunia digital, demikian juga artinya melek huruf. Untuk menutup kesenjangan keterampilan melek huruf dan mengurangi ketidaksetaraan, Hari Melek Keaksaraan Internasional pada tahun ini akan menyoroti tentang tentangan dan peluang untuk mempromosikan keaksaraan di dunia digital, dunia dimana meski mengalami kemajuan tetapi setidaknya 250 juta orang dewasa dan 264 juta orang di luar sana putus sekolah dengan keterampilan membaca dasar yang masih kurang.
Penulis: Riskiana
Editor: Romandhon