Ekonomi

Harga Tiket Pesawat Garuda Indonesia Masih Tetap Mahal

Pesawat Garuda Indonesia (Foto Kredit)
Pesawat Garuda Indonesia (Foto; Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pemerhati ekonomi Defiyan Cori mengatakan harga tiket pesawat Garuda Indonesia masih tetap mahal. Sekalipun Menteri Perhubungan (Menhub) telah mengeluarkan kebijakan penurunan tarif batas atas tiket pesawat.

“Pasca kebijakan Menhub menurunkan tarif batas atas tiket pesawat, untuk penerbangan dengan jarak tempuh waktunya 1 jam 30 menit atau kurang, harga tiket pesawat Garuda Indonesia masih mahal rata-rata Rp 500.000 lebih dibanding maskapai swasta,” kata dia, Jakarta, Selasa (14/5/2019).

Artinya, lanjut Defiyan, jika tiket pesawat Lion Group (Lion Air dan Batik Air) berkisar antara RP 1,2 juta-Rp 1,5 juta maka harga tiket Garuda Indonesia berkisar antara Rp 1,7 juta-Rp 2 juta.

“Apalagi, jika dibandingkan dengan beberapa maskapai milik asing yang sekelas dengannya seperti Thai Airways, Japan Airlines, KLM, untuk tujuan yang sama harga tiket pesawat Garuda Indonesia rata-rata masih mahal lebih dari Rp 1.000.000,” kata Defiyan.

Menurutnya, direksi atau jajaran manajemen Garuda Indonesia tidak mampu mencari terobosan (breakthrough) baik melalui kebijakan efisiensi dan efektifitas secara internal, maupun melakukan strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang dapat digunakan dalam meningkatkan hasil penjualan Garuda, bukan melalui pemolesan (make up) laporan keuangannya.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Serahkan Bantuan Sosial Sembako

Atas kasus ini, manajemen maskapai penerbangan dalam negeri, terutama Garuda Indonesia harus diaudit secara menyeluruh oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan tim independen yang kompeten untuk melakukan investigas agar menemukan variabel-variabel penyebab mahalnya harga tiket.

(eda)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,052