Berita UtamaEkonomiLintas NusaTerbaru

Harga Beras Melonjak, Pemkab Pamekasan 8 Ton Beras Murah di Pasar Pakong

Harga Beras Melonjak, Pemkab Pamekasan  8 Ton Beras Murah di Pasar Pakong
Foto: Pj Bupati Pamekasan saat blusukan ke pasar rakyat pakong.

NUSANTARANEWS.CO, Pamekasan – Harga beras yang kian hari makin naik membuat Pemerintah Kabupaten Pamekasan berinisiatif untuk meringankan beban masyarakat dengan menyediakan 8 ton beras murah yang direalisasikan saat operasi pasar di Kecamatan Pakong pada Rabu, 31 Januari 2024.

Pengadaan operasi pasar beras murah bertujuan untuk membantu masyarakat bisa memenuhi kebutuhan pokok keluarga.

Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Pamekasan bekerjasama dengan Kantor Bulog Sub Divre Madura untuk mendistribusikan 8 ton beras murah di Pasar Pakong.

“Meskipun Pakong ini daerah agraris, tetapi perlu agar masyarakat ini tidak panik kalau ada kenaikan beras di atas HET (harga eceran tertinggi). Pamekasan masih tetap stabil, tetapi tetap kita jaga-jaga saja,” kata Masrukin, Pj Bupati Pamekasan.

Sebelumnya, Pemkab Pamekasan telah memantau tingkat kenaikan harga beberapa bahan pokok di pasar tradisional. Dari itu ditemukan bahwa harga cabai, telur dan bawang sedang mengalami penurunan harga.

“Ini menunjukkan bahwa kestabilan harga bisa teratasi di Pamekasan, artinya kita sebenarnya sudah memasuki deflasi, cuman kita harus tekan agar tidak terlalu jauh deflasinya. Jadi, masyarakat produsennya juga akan kewalahan,” jelasnya.

Baca Juga:  Pembangunan Irigasi, Langkah Strategis Pemkab Sumenep untuk Petani Tembakau

Dalam kegiatan kali ini, pihaknya didampingi Kepala Diskominfo, Nur Hidajatul Firdaus, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Nolo Garjito, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Basri Yulianto, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Nurul Widiastuti, Camat Pakong, Kapolsek Pakong, dan Danramil Pakong.

Masrukin menyebutkan bahwa pihaknya akan melanjutkan program operasi pasar ini ke beberapa wilayah seperti di kawasan pasar Waru, pasar Palengaan dan lainnya.0 Operasi ini menyesuaikan dengan kebutuhan beras di pasar tradisional.

“Operasi pasar ini tidak dalam rangka membunuh pedagang beras, makanya dibatasi dan jumlah masyarakat yang membeli itu juga dibatasi,” pungkasnya. (mh)

Related Posts

1 of 42