Harga Beras Mahal, Komisi II DPRD Sumenep Minta Pemkab Lakukan Operasi Pasar

Harga Beras Mahal, Komisi II DPRD Sumenep Minta Pemkab Lakukan Operasi Pasar
Foto: Ketua Komisi II DPRD Sumenep, H. Subaidi Politisi PPP

NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Sejak beberapa bulan terakhir ini, harga beras terus naik tak terkendali hal itu juga dirasakan oleh masyarakat   Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Diketahui, sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) harga beras yang ditetapkan oleh Presiden RI, Joko Widodo pada Maret 2023 Maret kemarin. Untuk HET beras zona 1, Beras Medium Rp10.900/Kg, sementara untuk Beras Premium Rp12.900/Kg.

Fatimah salah satu warga Kecamatan Kota Sumenep menyampaikan, bahwa baru kali ini harga beras melambung tinggi hingga Rp.13 ribu bahkan ada yang Rp.14 ribu per kilogram-nya, padahal bukan beras Premium.

“Bagi kami sebagai rakyat kecil harga beras saat ini  sangat mahal sekali, bahkan bisa jadi jika harganya tidak kunjung stabil bisa jadi masyarakat Sumenep ini kelaparan, ” katanya saat di wawancarai di Pasar Anom Sumenep. Kamis, 21 September 2023.

Menurutnya, meski pemerintah mengatakan stok beras aman hingga akhir tahun, namun baginya bukan kabar baik jika harganya tidak kembali stabil.

“Percuma stok aman, jika harganya tetap mahal. Masyarakat tetap kelaparan karena sudah tidak mampu lagi untuk membelinya,” ungkapnya.

Menanggapi naiknya harga beras yang terus meroket itu, Ketua Komisi II DPRD Sumenep, H. Moh. Subaidi dengan tegas meminta kepada pemerintah daerah untuk mencarikan solusi seperti halnya menggelar operasi pasar agar harganya kembali stabil.

“Harusnya dalam situasi ini pemerintah harus hadir dan memberikan solusi bagaimana harganya kembali stabil,” katanya saat dikonfirmasi di ruang kerjanya.

Menurutnya, kehadiran pemerintah memang sangat dibutuhkan bilamana ada persoalan yang membuat masyarakat Sumenep sengsara seperti menghadapi persoalan mahalnya harga beras saat ini.

“Karena hal ini (persoalan beras mahal, red) merupakan bagian dari tanggung jawab dan kewajiban pemerintah menyelesaikan persoalan ini, terutama bagi masyarakat yang benar-benar kurang mampu,” ujarnya menegaskan.

Bahkan H. Subaidi sangat menyayangkan jika pemerintah Kabupaten Sumenep tetap berdiam diri dan tidak merespon jeritan rakyat terkait mahalnya harga beras sekarang ini.

“Sangat disayangkan lah pemerintah daerah kalau memang dalam hal ini tetap tutup mata,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, dirinya berharap agar pemerintah daerah segara turun tangan dan menyelesaikan persoalan beras yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat.

“Jadi saya berharap agar pemerintah segera turun tangan dan memberikan solusi terhadap mahalnya harga beras, misalnya deng operasi pasar atau dengan cara lainnya,” harap Subaidi. (mh)

Exit mobile version