PolitikTerbaru

Hampir Tak Ada Beda Pendapat Antara Jokowi dan JK Terkait Ketua Umum Golkar

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pengamat Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan Partai Golkar memiliki tradisi politik untuk selalu mengikuti saran dari pemerintah jika terjadi gejolak di internal partai. Inilah yang menjadi pemicu kuatnya kans Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto untuk ‘mengkudeta’ posisi Setya Novanto di kursi Ketua Umum partai berlambang pohon beringin tersebut.

“Tapi memang biasanya Golkar akan mengikuti suara pemerintah dan sekarang ini tidak ada perbedaan pendapat antara Jokowi-JK terhadap figur Airlangga Hartarto,” ungkap Hendri usai diskusi di Warung Daun Jl. Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12/2017).

Dengan kondisi tersebut, Hendri menilai langkah aklamasi justru lebih efisien ditempuh untuk menetapkan Airlangga sebagai ketua umum baru.

“Makanya tadi saya katakan kalau ternyata aklamasi mendukung Airlangga Hartarto, ya sudah itu lebih cepat,” katanya.

Aklamasi ini disebut Hendri sebagai pilihan jitu dalam Munaslub Golkar. Tingga nanti pertarungannya ada pada perebutan posisi sekjen, ketua DPR dan ketua Fraksi Golkar di parlemen.

Baca Juga:  Wabup Nunukan Buka Workshop Peningkatan Implementasi Reformasi Birokrasi dan Sistem Akuntabilitasi Instansi Pemerintah

“Berarti, persaingan ada dij abatan lainnya siapa yang akan menjadi Ketua DPR, Ketua Fraksi dan Sekjend Partai Golkar,” ungkapnya.

Hendri menyarankan kepada Partai Golkar andai Airlangga menjadi Ketua Umum agar mengambil sekjen dari perwakilan tokoh muda.

“Nah, ini kalau mau berubah ya sekjennya juga harus berubah, cari orang baru. Siapa? Ya cari anak-anak muda yang lebih militan yang lebih bisa berjuang atau kalau bila yang dari luar daerah. Makanya tadi saya katakan ada Bang Melki, Pak Ihsan, Dedi Mulyadi, Ahmad Doli Kurnia mungkin peluang jadi sekjen,” pungkasnya.

Reporter: Syaefuddin Al Ayubbi
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 59