NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Gamawan Fauzi telah tiba di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Bungur, Jakarta Pusat, hari ini, (16/3/2017). Gamawan akan menjadi salah satu saksi di lanjutan sidang dugaan korupsi proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP).
Sidang sendiri akan dimulai pada pukul 10.00 WIB, namun satu jam sebelum sidang dimulai, Gamawan sudah tiba. Kepada awak media, Gamawan mengaku sudah mempersiapkan kedaksiannya di muka sidang.
Bahkan Ia mengaku telah membawa sejumlah dokumen penting. Hanya saja, Ia tak merinci sejumlah dokumen tersebut.
“Insyaallah saya siapkan. Persiapan lihat saja nanti. Ada dokumen yang dibawa, lihat saja nanti,” ujar Gamawan Fauzi di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (16/3/2017).
Gamawan membantah dirinya menerima uang dari proyek yang merugikan negara hingga Rp 2,3 triliun ini. Dirinya menganggap apa yang disampaikan oleh Jaksa KPK dalam dakwaan tidak benar.
“Nggak saya, nggak sama sekali (menerima uang). Pasti tidak pernah,” tegas Gamawan.
Ia mengatakan, proses yang berjalan terhadap proyek e-KTP yang anggarannya mencapai Rp 5,9 triliun itu, berjalan dengan baik. Baik dari proses penganggaran, hingga proses pelaksanaan.
Proyek tersebut baru dianggap bermasalah setelah dua mantan anak buahnya ditetapkan sebagai tersangka.
“Iya sampai saya tahunya ada masalah setelah ditetapkan tersangka,” katanya.
Selain Gamawan Fauzi, JPU KPK juga akan menghadirkan tujuh saksi lainnya dari unsur Kemendagri, DPR, Kemenkeu dan Swasta. Mereka diantaranya, Gubernur Bank Indonesia; Agus Martowardojo, Mantan Ketua Komisi II DPR RI, Chairuman Harahap, Sekjen Kemendagri; Yuswandi Arsyad Tumenggung, mantan Sekjen Kemendagri; Diah Anggraeni, mantan Direktur Fasilitas Dana Pertimbangan Ditjen Keuangan; Elius Dailani, Mantan Dirjen Administrasi Kependudukan; Rasyid Saleh, dan Dirut PT Karsa Wira Utama, Winata Cahyadi.
Reporter: Restu Fadilah
