NusantaraNews.co, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengatakan Keputusan DPR menyetujui Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI sudah tepat. Menurutnya disamping masa pensiun Marsekal Hadi yang masih lama, Saat ini juga butuh waktu beradabtasi menghadapi momentum Politik Pilpres 2019.
“Beliau punya kapasitas dan kemampuan, dan saya kira semua yang sudah mencapai kepala staf memiliki prestasi ya. Jadi pilihan rasional DPR mendukung semua,” ungkap Fadli Saat menjadi pembicara pada diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/12/2017).
“Sudah waktunya ya meskipun ada waktu 3-4 bulan masa pensiun gatot. Perlu ada persiapan untuk konsolidasi, karena biar konsolisasi gak terlambat di tahun politik,” imbuhnya.
Fadli Yakin Marsekal Hadi mampu menjaga netralitas politik dan menjadikan TNI sebagai tentara rakyat.
“TNI itu adalah alat negara, tni bukan alat politik. Marsekal Hadi Tjahjanto saya kira mampu menjadikan TNI alat negara bukan alat politik,” katanya.
Fadli mengingatkan bahwa TNI tidak boleh berpolitik praktis. Karena itu TNI harus fokus pada menjaga kedaulatan NKRI. “Jika alat negara itu berpolitik maka negara akan kacau. TNI fokus pada tupoksinya di laut darat dan udara,” sambungnya.
Selain itu politisi Gerindra tersebut juga mengingatkan Panglima TNI Hadi Tjahjanto untuk tidak terlibat politik praktis menjelang momentum politik.
Janganlah. Saya kira pak Hadi harus berkonsentrasi pada internal. Menurut saya pak hadi ini lebih ke internal dan bisa menempatkan diri sebagai tentara profesional,” pungkasnya.
Sementara pengamat militer Connie Rahakundini mengatakan menghadapi momentum politik TNI tidak boleh berpolitik praktis, karena politik TNI adalah Politik Negara.
“Gak boleh selama masih melekat bintangnya tidak boleh main politik. Karena TNI itu alat negara bukan alat politik,” katanya.
Pewarta: Syaefuddin A
Editor: Achmad S.
