Ekonomi

Hadapi Industri 4.0, Jatim Dorong Pengembangan Luar Ring Satu

industri 4.0, ekonomi global, jatim, pemprov jawa timur, ekonomi jatim, nusantaranews
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak berbagi strategi saat menghadiri Seminar Institue for Development of Economic And Finance (Indef) bertajuk Ekonomi Politik dan Peran Pemerintah Daerah dalam menghadapi Ekonomi Global dan Industri 4.0 di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Senin (4/3/2019). (Foto: Setya N/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Menghadapi ekonomi global dan industri 4.0, Pemprov Jawa Timur (Jatim) terus melakukan pembenahan dan percepatan sesuai dengan tuntutan sekaligus keinginan perkembangan zaman. Salah satunya mendorong pengembangan sumber ekonomi Jatim yang masih terpusat di beberapa daerah saja.

Pandangan tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak berbagi strategi saat menghadiri Seminar Institue for Development of Economic And Finance (Indef) bertajuk Ekonomi Politik dan Peran Pemerintah Daerah dalam menghadapi Ekonomi Global dan Industri 4.0 di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Senin (4/3/2019).

Ia mengatakan, Pemprov Jatim akan segera mendorong pengembangan wilayah di luar daerah yang jadi sumber pertumbuhan ekonomi di Jatim.

“Terdapat lima kabupaten/kota menguasai setengah perekonomian Jatim. Padahal di Jatim memiliki 38 kabupaten/kota. Lima daerah tersebut yang dikenal dengan ring satu,” ujarnya.

Untuk mengatasi dominasi ring satu tersebut, Pemprov Jatim akan mengoptimalkan pembangunan yang produktif di luar ring satu. Karena biaya hidup di wilayah ring satu menjadi tinggi.

Baca Juga:  Bangun Tol Kediri-Tulungagung, Inilah Cara Pemerintah Sokong Ekonomi Jawa Timur

Wagub Emil menggambarkan, bahwa pertumbuhan ekonomi di dunia mendatang belum memberikan dampak yang optimal. Maka, Pemprov Jatim akan mendorong dan mengoptimalkan daerah di luar ring satu sekaligus berupaya mendorong terbentuknya area industri berorientasi ekspor.

Tak hanya itu, pemanfaatan dan pengembangan yang konektivitas Tol Trans Jawa yang ada di Jatim harus bisa dimanfaatkan menjadi kawasan ekonomi baru yang tumbuh, seperti Cikampek daerah di luar Jakarta.

Kawasan-kawasan industri yang ada di luar ring satu seperti Kabupaten Nganjuk harus bisa kompetitif bersaing dengan Negara Vietnam, Thailand, Filipina atau India. Ke depan, kompetisi Jatim tidak lagi antar provinsi tapi harus global konteks atau dengan negara yang ada di Asia.

“Kompetisi kita tidak hanya lagi antar provinsi dan Jatim membutuhkan daya saing bukan hanya berkutat pada industri penolong, infrastruktur, pasar dan lain sebagainya,” tegasnya.

Ia mencontohkan, kawasan yang berpotensi untuk menjadi kawasan ekspor industri area dan konektivitas yang akan terus di dorong salah satunya adalah Pelabuhan Teluk Lamong. Menurutnya, nantinya akan ada suport monorel antara barang dan konektivitas dari pelabuhan tanjung perak menuju ke pelabuhan teluk lamong. Juga, konektivitas dari jalan tol menuju teluk lamong juga di optimalkan guna memberikan kemudahan akses ekspor.

Baca Juga:  Jamin Suntik 85 Persen Suara, Buruh SPSI Jatim Dukung Khofifah Maju Pilgub

Ia memandang, bahwa industri 4.0 adalah bentuk dari konektivitas perpaduan yang terintegrasi antara mesin dengan mesin dapat berkomunikasi dan terintegrasi. Era ini, nantinya yang bisa menguasai pasar adalah mereka yang mampu mengkombinasikan kemajuan teknologi dan mesin-mesin yang menggunakan teknologi.

“Inilah kehebatan, industri 4.0. Diprediksi industri 4.0 terdapat 25 negara yang bisa memanfaatkan dan mengoptimalkan antara lain negara USA, Canada, Jepang, Korea, Malaysia, Singapura dan China. Dan Indonesia khususnya Jatim harus mampu menjadi pelopor utama peningkatan ekspor di Asia,” tutupnya.

Pewarta: Setya N
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,094