MancanegaraTerbaru

Hadapi India, China dan Pakistan Pamer Aliansi Angkatan Udara

NUSANTARANEWS.CO – Untuk pertama kalinya seorang pilot pesawat tempur Pakistan menerbangkan jet tempur China selama latihah perang bersama antar kedua negara. Latihan perang ini berlangsung hampir sepanjang September di perbatasan Xinjiang, Provinsi paling barat China yang berbatasan dengan Pakistan.

Latihan tempur China-Pakistan ini diberi sandi Shaheen-VI, yang merupakan serangkaian latihan gabungan tahunan antara Angkatan Udara Pakistan (ABF) dan Angkatan Udara Pembebasan Rakyat (PLAAF) yang telah dimulai sejak 2011 silam, dan pada tahun 2017 berlangsung antara 5-25 September.

Menurut sumber militer China, latihan gabungan dengan pakistan ini adalah latihan tembak langsung, perang malam hari, dan operasi dukungan tindak cepat.

Dilansir Sputnik, Wakil Marsekal Muda Haseeb Paracha, sekaligus kepala Komando Udara Selatan PAF naik ke pesawat tempur J-11B milik PLAAF dan menerbangkannya. Ini menjadi pertama kalinya dalam sejarah seorang pilot PAF menerbangkan pesawat PLAAF, sekaligus sebuah isyarat simbolis dari ikatan erat antara Beijing dan Islamabad.

Baca Juga:  Layak Dikaji Ulang, Kenaikan HPP GKP Masih Menjepit Petani di Jawa Timur

Wakil ABF didampingi wakil kepala staf PLAAF. “Ini menjadi pertama kalinya seorang pejabat tinggi militer Pakistan menerbangkan jet tempur China yang baru. Pesawat tempur China melakukan aksi manuver akrobatik selama penerbangan, dan dipuji Haseeb,” kata militer China dalam sebuah pernyataan.

Latihan gabungan angkatan udara China-Pakistan termasuk jet tempur Shenyang J-11 (modifikasi dari pesawat tempur rudal Su-27 Soviet), pesawat tempur JH-7 dan sistem navigasi, dan pengendalian udara, serta jet tempur JF-17.

Sekadar informasi, JF-17 adalah proyek gabungan antara dua perusahaan milik Pakistan Aeronautical Complex dan Chengdu Aircraft Corporation of China.

Dukungan udara China kepada Pakistan ini hanya berselang beberapa hari setelah sanksi keras dari India. Menteri Luar Negeri India Sushma Swaraj menyebut Pakistan sebuah negara pengekspor utama teroris dan kam-kamp teroris.

Swaraj secara khusus menyebutkan Jaish-e-Mohammad (JEM), sebuah kelompok separatis Kashmir dan jihadi yang memiliki hubungan dekat dengan al-Qaeda dan Taliban. JEM dicurigai sebagai pelaku di balik serangan terhadap sebuah pangkalan militer India di Kashmir pada bulan September 2016 yang menyebabkan 19 tentara tewas.

Baca Juga:  Tak Lagi Pimpin Pidie Jaya, Said Mulyadi Aktif Jadi Dosen

China telah menggunakan hak veto Dewan Keamanan mereka untuk mencegah India mengklasifikasikan Masood Azhar, pemimpin JEM, sebagai pemimpin sebuah kelompok teroris, yang kemudian berkompromi dan membiarkan JEM diklasifikasikan sebagai organisasi teror pada pertemuan puncak BRICS awal September.

Namun, Beijing meyakinkan Islamabad bahwa ini tidak berarti perubahan dalam kebijakan China mengenai Pakistan. (ed)

(Editor: Eriec Dieda)

Related Posts

No Content Available