Ekonomi

Hadapi Bulan Puasa, Pengusaha Diminta Jaga Stabilitas Pasokan Daging

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menghadapi bulan puasa dan Idulfitri 2017, pemerintah mulai melakukan berbagai persiapan untuk menjaga pasokan dan harga daging. Sebab selama hari besar, permintaan komoditas itu bisa naik hingga 20 persen dari permintaan di hari biasa, yang bisa mengakibatkan kurangnya pasokan kemudian harga jadi melambung.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita meminta para stakeholder yaitu Bulog, importir, dan feedloter untuk berkomitmen menjaga stabilitas pasokan daging.

“Sudah ada pertemuan dengan pelaku usaha dan diharapkan ada keseriusan dan komitmen seluruh stakeholder untuk dapat menjaga pasokan daging selama 3 bulan mendatang yaitu April sampai dengan Juni 2017,” jelas Ketut melalui siaran persnya di Jakarta, Sabtu (8/4/2017).

Ketut menjelaskan, sebagai upaya memenuhi ketersediaan daging sapi dan kerbau tersebut Ditjen PKH meminta komitmen para pelaku usaha yaitu, pertama, para pelaku usaha importir daging merealisasikan perizinan impor (PI) pada bulan Mei dan Juni untuk menjamin pasokan dan stabilisasi harga dengan mengisi tabel realisasi impor

Baca Juga:  Pj Bupati Pamekasan Salurkan Beras Murah di Kecamatan Waru untuk Stabilitas Harga

Kedua, para pelaku usaha Feedloter untuk melakukan pemotongan stok sapi bakalan pada bulan Mei dan Juni untuk menjamin pasokan dan stabilisasi harga.

Ketiga, para pelaku usaha importir daging untuk melakukan Operasi Pasar pada saat bulan Puasa dan Lebaran di pasar-pasar tradisional yang telah diusulkan dalam surat pernyataan saat mengajukan rekomendasi.

“Selain itu juga kita meminta pemerintah daerah untuk menjamin ketersedian daging sapi/kerbau lokal di wilayahnya melalui pengawasan stok dan pemotongan di RPH,” kata Ketut.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Fini Murfiani menyampaikan, dalam rangka menjamin ketersediaan daging sapi, terutama untuk pemenuhan kebutuhan puasa dan lebaran tahun 2017, maka kepada importir daging yang telah memperoleh rekomendasi dan persetujuan impor diminta untuk membuat surat pernyataan, yang berisikan beberapa poin penting.

Pertama, merealisasikan rencana pemasukan daging sapi sesuai tabel rencana realisasi yang telah dibuat.

Kedua, melakukan operasi pasar (OP) di lokasi pasar tradisional saat bulan Puasa dan Lebaran 2017 dengan menjual daging sapi dengan harga Rp80.000 per kg.

Baca Juga:  Bangun Tol Kediri-Tulungagung, Inilah Cara Pemerintah Sokong Ekonomi Jawa Timur

Ketiga, melaporkan stok dan realisasi pemasukan pada hari kamis setiap minggunya sampai 30 Juni 2017. Keempat, melaporkan realisasi penjualan/distribusi daging sapi setiap hari selama OP pada Bulan Ramadan.

Reporter: Richard Andika

Related Posts

1 of 13