Budaya / SeniPuisi

Habibati, Sanad dari Pengembara Cinta

Kenangan dan Cinta. (Ilustrasi: NUSANTARANEWS.CO/itapemafm)
Kenangan dan Cinta. (Ilustrasi: NUSANTARANEWS.CO/itapemafm)

Puisi Faris Al Faisal

Habibati

mendekatlah duhai habibati
rambut kusutmu akan kugerai dengan sela-sela jariku
agar kau tahu pada tanganku ada kasihku
dan air mata yang menggenang di pelupuk itu
adalah kolam rindu yang hanya dapat kucumbu

pada dua alis tebalmu itu habibati
dua rasa cintaku terlukiskan
cinta di dunia dan cinta di akhirat
dan dua mata nan penuh cahaya itu
adalah sinar kehidupan antara aku denganmu

habibati wahai habibati
takzim atas anugerah Ilahi yang tiada henti
memberikan cinta yang lahir karena rindu
mendapatkan pintu ampunan dan rahmat
bercinta dari dunia hingga ke surga

Indramayu, 2018

Lidi Cinta yang Tersembunyi dalam Kitab Hati

lidi cinta itu tersembunyi
tak pernah seorang pun tahu kecuali hatimu
ia berada di tengah ribuan huruf dalam kitab
menyimpan semua kata-kata berisi cinta
sanggupkah engkau membuka lidi itu
mengejakan kalimat-kalimat rindu yang panjang
penuh deraian air mata penantian
dibaca dengan hati bahkan doa yang tak henti
ejakan rindu itu lagi… lagi… lagi….
ia akan menuntunmu menuju satu kalimat
yang gunung tak sanggup memikulnya
bumi tak mampu menyangganya
langit akan terbelah dengan rinai hujan
itulah kesaksian akan kesungguhan
bahwa aku cinta akan engkau

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Indramayu, 2018

Sanad dari Pengembara Cinta

di atas bumi ada jejak pengembara cinta
pelajaran dari orang-orang sufi
yang tak akan lagi bermain hati
meninggalkan cinta picisan kepada cinta keabadian
cinta yang mengira akan selalu bergemuruh
berdebar-debar saat berpandang mata
meroma bulu kuduk saat kecupan menjelajah tubuh
bersentuh tangan ataupun kelamin. sebab
mereka telah melakukan perjalanan jauh
panjang nan berliku-liku pada bukit nan tinggi
padang pasir nan panas berdebu
siang malam pagi dan petang
mendaki menurun
medatar melereng
meninggalkan kepentingan duniawi
mencari cinta yang mengantarkan surgawi
tak lagi bercinta yang sia-sia
tidak pada lekuk tubuh
membuat syahwat ingin memeluk
bukan pada warna merah bibir
membuat hati lupa berzikir

Indramayu, 2018

Madah Cinta Pujangga

[M]anakah degub rasa yang meronta-ronta itu
[A]pabila dalam ujian cinta tak jua bersabar
[D]ingin menelusur malam membekukan rindu
[A]ngin sepi melambar pucuk menara masjid
[H]impunan kitab terserak tak terbaca makna

[C]oba madahkan syair lama pujangga
[I]ndahnya tak terperi untuk mengobati
[N]anti kau kan mengerti arti dinanti
[T]engadahkan impian ke atas awan kaligrafi
[A]roma gaharu menggebas laju mimpi

[P]ada puncak impian di bukit menanti jibril
[U]ndanglah aku ke dalam wajah lelahmu
[J]emput kebahagian yang kabarkannya
[A]mbil dengan kedua tangan lembutmu
[N]amaku kau ingatlah dengan sisa kenangan
[G]emingmu cukuplah untuk mendegubku
[G]eraikan kekusutan hati dengan melapangkannya
[A]ku hanya ingin memadah kata pujangga untukmu

Indramayu, 2018

Faris Al Faisal lahir dan tinggal di Indramayu, Jawa Barat, Indonesia. Bergiat di Dewan Kesenian Indramayu. Karya fiksinya adalah novella Bunga Narsis Mazaya Publishing House (2017), Antologi Puisi Bunga Kata Karyapedia Publisher (2017), Kumpulan Cerpen Bunga Rampai Senja di Taman Tjimanoek Karyapedia Publisher (2017), dan Novelet Bingkai Perjalanan LovRinz Publishing (2018) sedangkan karya non fiksinya yaitu Mengenal Rancang Bangun Rumah Adat di Indonesia Penerbit Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017). Puisi, cerma, cernak, cerpen dan resensinya tersiar berbagai media cetak dan online seperti Kompas, Tempo, Media Indonesia, Republika, Kedaulatan Rakyat, Suara Merdeka, Pikiran Rakyat, Lampung Post, Padang Ekspres, Rakyat Sumbar, Radar Cirebon, Radar Surabaya, Radar Sulbar, Radar Banyuwangi, Radar Bromo, Media Jatim, Merapi, Minggu Pagi, Banjarmasin Post, Bali Post, Bangka Pos, Magelang Ekspres, Malang Post, Solopos, Suara NTB, Joglosemar, Tribun Jabar, Tribun Bali, Bhirawa, Koran Pantura, Riau Pos, Tanjungpinang Pos, Fajar Makasar, Serambi Indonesia, Majalah Simalaba, Majalah Hadila, Majalah Suara Muhammadiyah, Tabloid Nova, IDN Times, Sportourism.id, Puan.co, Nyontong.Com, takanta.id, Simalaba.Net, Jurnal Asia, dan Utusan Borneo Malaysia.

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]

Related Posts

1 of 3,244