Lintas NusaPeristiwaRubrika

Gunung Merapi Kembali Muntahkan Lava Pijar

Gunung Merapi kembali muntahkan lava pijar.
Gunung Merapi kembali muntahkan lava pijar/Foto: jpnn

NUSANTARANEWS.CO, Sleman – Gunung Merapi kembali muntahkan lava pijar. Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya menjelaskan bahwa selama pengamatan gunung Merapi telah mengalami 43 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-23 mm selama 12-188 detik. Selain itu, telah terjadi enam kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-5 mm selama 5-8 detik. Juga asap tebal berwarna putih terlihat jelas membumbung setinggi tinggi 50 meter di atas puncak kawah.

Gunung yang masih aktif tersebut telah memasuki fase erupsi sejak 31 Desember 2020 lalu hingga fenomena guguran lava pijar dari puncak gunung yang terlihat pertama kali pada 4 Januari 2021 malam.

Menurut Hanik fase awal erupsi Merapi ini sekaligus menjadi awal indikasi proses intrusi magma yang masih akan terjadi. Perkiraan tersebut berdasarkan data seismik dan deformasi yang tinggi.

Hanik menambahkan bahwa erupsi eksplosif masih mungkin terjadi setiap saat. BPPTKG juga memprediksi letusannya tak akan lebih besar dari erupsi 2010. Sehingga sampai saat ini BPPTKG belum menaikkan status Merapi dari siaga ke awas. Sebab, peningkatan status gunung berapi itu didasarkan pada ancaman bahaya erupsi terhadap penduduk.

Baca Juga:  Harlah Ke-17 PK PMII Pragaan dan BNI Berbagi Kebagiaan kepada Anak Yatim di Bulan Ramadan

Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Sleman belum memulangkan pengungsi darurat imbas Meskipun, BPPTKG telah mengeluarkan rekomendasi baru bahwa warga yang tidak berada dalam radius bahaya bisa dipulangkan.

Para pengungsi merupakan warga dari Dusun Kalitengah Lor, Glagaharjo yang berada di sisi timur Gunung Merapi dengan radius sekitar tiga kilometer dari puncak Merapi. (Red)

Related Posts

1 of 3,050