NUSANTARANEWS.CO – Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais bicara tentang sosok pemimpin sejati, khususnya untuk Gubernur Jakarta yang tahun depan bakal menggelar Pilgub. Menurut Amien, seorang pemimpin harus memiliki keberpihakan yang jelas kepada kelompok masyarakat yang lemah. Dengan begitu, mayarakat memiliki pembela utama dalam mendapatkan hak-haknya sebagai warga.
“Saya beginilah. Saya ingin melihat yang memimpin jakarta ini siapapun. Ya orang yang santun, punya rasa welas asih pada orang kecil,” ujar Amien di Jakarta, Jumat (13/5/2016).
Ia mengatakan Jakarta tidak membutuhkan pemimpin diktator. Apalagi, menjadi pelayan kekuasaan bagi konglomerat yang semata ingin mengeruk keuntungan pribadi. Adalah celaka jika pemimpin Jakarta nantinya tidak memiliki basis kesadaran nasionalisme yang kuat. Sebab, kata dia seorang pemimpin harus bisa menonjolkan kecintaannya terhadap negaranya.
“Kemudian tidak jadi alat para pemilik modal. Yang kesetiannya pada merah putih, Bhinneka Tunggal Ika-nya yang tidak perlu kita ragukan lagi. Kemudian bukan orang jangan merasa benar sendiri,” cetusnya.
Di tempat sama, eks Ketum Muhammadiyah itu menyorot tindakan provokatif yang dilakukan oknum di Garut, Jawa Barat Kamis (12/5) lalu. Oknum tersebut melakukan aksi penyerangan toko buku Islam Muhammadiyah. Amien menyatakan upaya menciptakan konflik horisontal seringkali dilakukan dengan cara menistakan simbol-simbol suci kegamaan. Dengan pola itu, kata dia, para pemicu kerusuhan akan dengan mudah membakar emosi massal.
“Saya kira, pelakunya itu punya target membuat kerusuhan. Karena orang Islam, begitu mendengar kitab sucinya disobek itu akan bangkit bahkan kadang kadang diluar kendali mereka sendiri. Seperti misalnya melemparkan mayat babi ke mesjid, itu keji sekali. sehingga kadang orang itu terpaksa marah. Saya berharap pelakunya segera ditangkap, dikasih hukuman. Kalo tidak nanti sebagian umat jadi hakim sendiri. Jadi jelas akan mengacaulah,” tandasnya. (Ahmad)
