Lintas NusaPeristiwa

GSNI Boyolali Hadapi Tantangan Radikalisme dan Fundamentalisme Agama

NusantaraNews.co, Boyolali – Dewan Pembina Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI) Boyolali, Ribut Budi Santosa menegaskan, GSNI sebagai organisasi kesiswaan di luar sekolah hendaknya lebih berorientasi pada nilai bilai kebangsaan dan nasionalisme.

“Radikalisme dan fundamentalisme agama menjadi salah satu tantangan berat yang dihadapi oleh GSNI,” tambah Ribut saat sambutan di hadapan ratusan peserta dalam acara deklarasi pembentukan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) organisasi kesiswaan tersebut pada Minggu (19/11/2017) di SMK Pandanaran Boyolali.

“Semboyan Bhineka Tunggal Ika yang di usung oleh gerakan ini harus dapat di implementasikan di Kabupaten Boyolali”, sambung Ribut.

Pembina yang lain, Muhammad Burhani, tampak terharu dengan bangkitnya gerakan kesiswaan yang telah lama mati suri ini. Ia berharap kader kader GSNI Boyolali mewarisi nilai nilai kebangsaan yang dimiliki oleh generasi pendahulunya.

Salah seorang peserta Diklatsar, Ahimsa Satyagraha, menyatakan ketertarikannya untuk ikut aktif dan terlibat lebih dalam dalam gerakan kesiswaan berwatak nasionalis ini.

Baca Juga:  Kapolres Sumenep dan Bhayangkari Cabang Sumenep Berbagi Dukungan untuk Anak Yatim di Bulan Ramadan

“Tadinya hanya ikut ikutan, tapi setelah ikut Diklatsar dan belajar wawasan kebangsaan bersama dengan para pelatih jadi ingin terus mengembangkan semangat Bhineka Tunggal Ika yang di usung organisasi ini,” demikian pengakuan siswa kelas XI di SMP 2 Boyolali ini.

Deklarasi yang mengukuhkan kepemimpinan Choirul Muhammad Taklim dari Madrasah Aliyah Negri 1 Boyolali ini didukung oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Boyolali, dan merupakan puncak dari rangkaian acara sebelumnya, yakni Pendidikan dan Pelatihan Dasar bagi para calon pengurus cabang GSNI Boyolali.

Hadir dalam kesempatan Diklatsar sebelumnya antara lain pengurus Persatuan Alumni GSNI Jawa Tengah, Dewan Pembina GMNI Jawa Tengah, serta unsur masyarakat lain yang memiliki kepedulian terhadap isu kebangsaan.

Pewaerta/Editor: Achmad Sulaiman

Related Posts

1 of 17