Hankam

Great Zone Strategy Cina di Perairan Indonesia Mencemaskan

Pertahanan Alutsista Indonesia di Perairan Natuna - Laut Cina Selatan. (FOTO ILUSTRASI: NUSANTARANEWS.CO)
Great Zone Strategy Cina di Perairan Indonesia. (Foto Ilustrasi/Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pakar Hubungan Internasional dan Program Studi Strategi-Keamanan Universitas Indonesia Dr Kusnanto Anggoro mengaku cemas dengan great zone strategy Cina di perairan Indonesia.

Mengenai insiden tabrakan kapal Vietnam dengan Indonesia di perbatasan Laut Cina Selatan pada (27/4) lalu, menurutnya tidak menghawatirkan. Pasalnya perjanjian batas maritim Indonesia-Vietnam sudah selesai. Sebaliknya yang dianggap mencemaskan adalah great zone strategy Cina di Natuna.

“Saya gak terlalu cemas. Itu mungkin kasusnya miss understanding,” kata Kusnanto Anggoro saat ditemui NUSANTARANEWS.CO di kawasan Kebayoran Baru, Selasa (30/4) lalu.

“Kita sebenarnya sudah selesai perjanjian dengan Vietnam mengenai batas maritim.”

Saat ini lanjut dia yang perlu diwaspadai adalah agresi militer Cina di kawasan Natuna. Menurut dia, great zone strategy milik Cina di kawasan Laut Cina Selatan menurutnya justru membahayakan.

“Karena di sana Tiongkok banyak menggunakan beberapa hal. Bukan hanya Angkatan Laut tapi juga menggunakan coast guard, juga menggunakan militia (milisi/pasukan liar),” ujarnya.

Baca Juga:  Satgas Catur BAIS TNI dan Tim Gabungan Sukses Gagalkan Pemyelundupan Ribuan Kaleng Miras Dari Malaysia

Khusus penggunaan militia Cina, menurut Kusnanto sesungguhnya keluar konteks. Pasalnya penggunaan militia ini berada di luar jangakuan hukum internasional.

“Kalau menggunakan PLN (People’s Liberation Army Navy) lebih mudah, kan gitu? Karena ada hukum internasionalnya,” kata dia.

“Tapi pakai militia gak bisa. Padahal militia di Cina, untuk yang Maritim Milisia itu sebenarnya juga mempunyai tugas tugas, katakanlah untuk pembelaan kedaulatan. Untuk melakukan surveying, memunculkan informasi dan sebagainya yang bisa memainkan peranan penting untuk operasi yang dilakukan tentara Cina. Ini belum ada pengaturannya. Saya kira menjadi lebih serius,” tandasnya.

Pewarta: Romadhon

Related Posts

1 of 3,055