Golkar dan PDI Perjuangan Masih Jadi Parpol Pilihan Rakyat di Pemilu

Golkar dan PDI Perjuangan masih jadi parpol pilihan rakyat di pemilu.
Golkar dan PDI Perjuangan masih jadi parpol pilihan rakyat di pemilu.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Partai Golkar masih menjadi partai yang menjadi pilihan rakyat Indonesia. Bahkan, parpol berlambang pohon beringin ini menempel ketat PDI Perjuangan sebagai parpol yang dipilih oleh rakyat jika digelar Pemilu.

Buktinya, dari survei yang dikeluarkan oleh  Lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA  bahwa  partai PDI Perjuangan dan Partai Golkar masih menjadi pilihan masyarakat Indonesia dalam Pemilu mendatang. Dari survei lembaga tersebut diketahui,jika pemilu digelar hari ini maka  responden untuk yang memilih PDI Perjuangan menunjukkan prosentase 20,9 persen dan Partai Golkar mencapai prosentase 14,5 persen.

“Diikuti oleh Gerindra dengan prosentase 9,8 persen,PKS prosentase 8,3 persen,PKB prosentase 5,9 persen dan Demokrat prosentase 5,4 persen,” jelas salah satu direktur LS Denny JA Ade Mulyana, Rabu (2/11).

Ade Mulyana mengatakan alasan dua partai tersebut unggul dimana dalam survei yang dilakukan pihaknya ada survei kualitatif dan riset kualitatif dimana alasan pemilih banyak memilih dua parpol tersebut antara lain untuk PDI Perjuangan adalah sosok Presiden Jokowi dimana identik dengan PDI Perjuangan.

“Sampai saat ini masyarakat sangat puas akan kinerja dari Presiden Jokowi dimana prosentasenya mencapai 74,2 persen,” jelasnya. Sedangkan alasan kedua, kata Ade, PDI Perjuangan dianggap sebagai pahlawan yang menolak perpanjangan presiden tiga periode.

“Semua tahu dari medio awal 2022 sampai pertengahan  tahun 2022 sangat kencang. Kita semua tahu masyarakat yang tidak sepakat ada 74,1 persen dan menolak ada 41,1 persen,” lanjutnya.

Untuk partai Golkar, lanjut Ade Mulyana,salah satu menjadi partai pilihan jika pemilu digelar hari ini antara lain soal Covid-19. “Dalam penanganan covid-19 pemerintah berhasil menangani Covid-19 dimana dilakukan oleh tokoh Golkar yaitu Luhut Binsar Panjaitan dan Airlangga Hartarto. Keduanya adalah tokoh Golkar yang berhasil menangani Covid-19,” jelasnya.

Efek kinerja dua kader Golkar tersebut, lanjut Ade Mulyana, menjadi salah satu faktor pemilih akan menjatuhkan pilihannya ke Partai Golkar.

Pengaruh tingkat kepercayaan publik disektor ekonomi akan lebih baik pasca Covid-19, sambung Ade, menjadi salah satu alasan lainnya masyarakat dalam memilih partai Golkar. “Semuanya dipengaruhi kinerja presiden Jokowi dimana Menkonya untuk perekonomian dipegang ketum Golkar Airlangga Hartarto,” jelasnya.

Puncak dukungan masyarakat ke Golkar, sambung Ade, adalah pembentukan KIB (Koalisi Indonesia Bersatu)yang diprakarsai oleh Airlangga Hartarto. “Dengan dibentuknya KIB di awal akan memantik parpol lain untuk menghadapi Pemilu 2024 mendatang sudah saatnya dibentuk koalisi mulai sekarang,” jelasnya.

Survei LSI Denny JA tersebut, kata Ade Mulyana digelar pada tanggal 11 hingga 20 September 2022  dengan jumlah responden ada 1200 responden. “Untuk margin of eror ada lebih kurang 2,9 persen,” tandasnya. (setya)

Exit mobile version