Politik

Golkar Belum Tentukan Calon di Pilgub Jabar dan Jatim

Ketua Komisi II DPR RI Zainuddin Amali/Foto Dok. F Golkar/Nusantaranews
Ketua DPP Partai Golkar, Zainuddin Amali/Foto Dok. F Golkar/Nusantaranews

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Partai Golkar tampaknya tidak mengikuti parpol lain yang sudah mulai mewacanakan akan menyiapkan bakal calon gubernur dan wakilnya yang diusung dan didukung pada Pilgub Jatim 2018. Golkar memilih lebih berhati-hati karena pertimbangan menghadapi Pileg dan Pilres pada 2019 mendatang.

Ketua DPP Partai Golkar, Zainuddin Amali mengatakan ada mekanisme yang ketat di partai Golkar untuk menentukan bakal calon gubernur yang akan mengikuti pilgub termasuk di Pilgub Jatim 2018.

“Sampai saat ini untuk Pilgub, Golkar belum menentukan calon baik di Pilgub Jabar ataupun di Pilgub Jatim,” jelasnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (30/5/2017).

Mantan Ketua DPD Partai Golkar Jatim ini menjelaskan bahwa mekanisme di Golkar dalam menentukan bakal calon gubernur yaitu DPP Partai Golkar akan menurunkan tim survei ke Jatim.

“Mereka ini yang melakukan survei di semua daerah di Jatim dengan turun langsung siapa bakal calon gubernur yang layak memimpin Jatim. Survei tidak hanya satu kali saja, namun sampai tiga kali. Dan ada jarak waktu survei tersebut karena survei di masyarakat bisa berubah-ubah,” jelasnya.

Baca Juga:  KPU Nunukan Menggelar Pleno Terbuka Rekapitulasi Perolehan Suara Calon DPD RI

Setelah dilakukan survei, sambung pria yang juga ketua Komisi II DPR RI ini, nantinya DPP Partai Golkar juga akan mendengar aspirasi dari DPD Golkar Jatim dan membahasnya dalam sebuah rapat untuk bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Jatim.

“Sekali lagi kami tegaskan bahwa kami berhati-hati sekali dalam menentukan bakal calon gubernur dan tidak ingin terburu-buru,” tegasnya.

Soal munculnya dukungan ke beberapa tokoh di Jatim yang dilontarkan oleh petinggi Golkar, Zainuddin Amali memastikan bahwa dukungan tersebut bukan dukungan resmi dari Partai Golkar.

“Itu dukungan pribadi atau perseorangan saja. Namun, resminya sampai saat ini belum ada,” pungkasnya.

Reporter: Tri Wahyudi
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 57