NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Waketum DPP Gerindra, Arief Poyuono mengaku tak ambil pusing dengan hasil rilis sejumlah lembaga survei yang yang memprediksi paslon 01, Jokowi-Ma’ruf Amin unggul atas calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
“Kita sih biarkan saja semua Lembaga Survei yang selalu memprediksi memenangkan Joko Widodo-Maruf Amin,” kata Arief dalam keterangan persnya yang diterima redaksi, Kamis (28/3/2019).
“Biar saja nanti Joko Widodo-Maruf Amin hanya jadi capres dan cawapres terpilih oleh Lembaga Survei di Indonesia,” sambungnya.
Arief mengungkapkan, kemenangan mengejutkan Prabowo Sandi atas Joko Widodo-Maruf Amin nanti dalam Pilpres 17 April mendatang dinilai akan menghasilkan satu pecundang. Yaitu lembaga lembaga survei yang disebutnya gemar memenangkan petahana.
Ia mencotohkan seperti nasib dari 20 lembaga survei terbesar di Amerika Serikat yang telah melakukan 80 jajak pendapat sejak pertengahan September, hanya menyisakan satu lembaga survei yakni Los Angeles Times bekerjasama dengan USC Tracking yang secara konsisten menyebutkan keunggulan Trump atas Hillary Clinton.
“Hasil survei Lembaga Survei itu cuman Analisis secara anekdot bukanlah karya ilmiah. Kita tak bisa hanya mengandalkan insting,” jelasnya.
Menurut dia, banyak lembaga survei mengambil sampel di daerah pemilihan yang sudah dipetakan dalam pemilihan presiden 2014 sebelumnya. Itu yang nanti menghancurkan prediksi mereka yang memenangkan Joko Widodo-Maruf Amin.
“Karena jajak pendapat yang dilakukan juga menyepelekan para pendukung Prabowo yang diam dan cenderung menghindari survei,” tandasnya.
Editor: Romadhon