Politik

Gerindra Ponorogo: Kemenangan Jokowi-Ma’ruf 70 Persen Mimpi di Siang Bolong

gerindra ponorogo, jokowi-ma'ruf, bupati ponorogo, ponorogo, politik ponorogo, ipong muchlissoni, nasdem ponorogo, pilpres 2019, nusantaranews
DPC Partai Gerindra Ponorogo. (Foto: NUSANTARANEWS.CO/Muh Nurcholis)

NUSANTARANEWS.CO, Ponorogo – Baru-baru ini Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Nasdem Jatim, Ipong Muchlissoni yang juga menjadi Bupati Ponorogo mengatakan bahwa Jokowi-Ma’ruf Amin akan menang 70 persen suara dalam Pilpres 2019 di Ponorogo.

Pernyataan itu langsung ditanggapi oleh salah satu Ketua Parpol Pengusung Prabowo-Sandi yaitu Ketua DPC Partai Gerindra Ponorogo, Supriyanto yang mengungkapkan bahw target Ipong tersebut adalah berlebihan.

“Kemenangan Jokowi-Ma’ruf adalah mimpi di siang bolong,” ucap Supriyanto, Rabu (5/9/2018).

Dia menilai target Jokowi menang 70 persen di Ponorogo dalam Pilpres tidak berdasarkan analisa.

“Saya yakin ini tidak didasari oleh sebuah analisa yang ilmiah. Tetapi lebih didasari euforia Pak Ipong di Nasdem, karena sebagai orang baru yang sebelumnya beliau di Gerindra,” jelasnya.

Situasi sekarang yang terjadi di masyarakat yang mengeluhkan sulitnya perekonomian masyarakat hingga pelosok Ponorogo, menurutnya kurang direspon Ipong.

Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI ini juga menilai hasil survei dari beberapa lembaga survei mendapati hasil tidak aman bagi seorang incumbent.

“Kita tahu dari beberapa hasil survei, Jokowi hanya berkisar antara 45 sampai 50 persen saja,” tandasnya.

Baca Juga:  Sumbang Ternak Untuk Modal, Komunitas Pedagang Sapi dan Kambing Dukung Gus Fawait Maju Pilkada Jember

Selain itu dia juga yakin Jokowi dalam Pilpres nanti hanya akan mendapatkan suara di bawah hasil survei saat ini.

“Pengalaman Pilpres 2009 silam, sebagai incumbent SBY hanya mendapat 60 persen hasil survei, faktanya hasil Pilpres saat itu SBY bisa menang tetapi perolehannya juga di bawah survei,” bebernya.

Supri menambahkan bahwa Jokowi sebagai incumbent tidak mendapat pengaruh signifikan atas wakil yang dipilih.

“Sebagai incumbent, wakil itu tidak penting. Karena rakyat akan menilai kinerja incumbent. Dan untuk ukuran nasional adalah faktor ekonomi. Sehingga menang kalahnya incumbent dalam Pilpres tergantung situasi ekonomi nasional,” urainya.

Sehingga dia tidak yakin Jokowi menang dalam periode kedua ini. “Kita tahu, di mana-mana rakyat mengeluhkan sulitnya ekonomi,” tukasnya.

Pewarta: Muh Nurcholis
Editor: M Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 3,098