NUSANTARANEWS.CO – Partai Gerindra memastikan sudah mendapatkan dukungan tiga partai politik yang siap mengawal Sandiaga Uno sebagai calon gubernur DKI. Menurut Ketua DPD Gerindra DKI M. Taufik, PKB beserta Demokrat telah menegaskan dukungan untuk Sandiaga.
“Saya kasih bocorannya. PKB hari Kamis 25 Agustus 2016 sudah mendeklarasikan diri untuk mengusung Sandi menjadi cagub DKI. Setelah itu, Demokrat juga akan melakukan deklarasi mengusung Sandiaga,” ujar Taufik di gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (24/8/2016).
Taufik mengungkapkan setidaknya sudah ada 3 partai politik yang akan melakukan deklarasi dukungan kepada Sandiaga Uno pada pekan ini. Diantaranya, Gerindra, PKB dan Demokrat. Sebagai informasi, Partai Gerindra secara resmi telah menunjuk Sandiaga Uno sebagai Cagub Gerindra. Keputusan tersebut diputuskan langsung oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat Rakornas Partai Gerindra di Hambalang, Bogor, beberapa waktu lalu. Sandiaga menyingkirkan dua kandidat lain yang diseleksi oleh Partai Gerindra, yaitu Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, dan mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
Dengan bergabungnya Gerindra, PKB dan Demokrat, sudah memungkinkan bagi Sandiaga Uno untuk melenggang ke KPU mendaftarkan dirinya sebagai Cagub. Setidaknya, Gerindra yang memiliki 15 kursi di DPRD DKI, ditambah 6 kursi dari PKB dan 10 kursi dari Demokrat sudah dapat memenuhi syarat untuk mengajukan pasangan cagub-cawagub di KPU
Sementara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengisyaratkan dukungan terhadap Sandiaga Uno untuk dimajukan ke Pemilu Gubernur DKI Jakarta 2017. Hal tersebut dinyatakan oleh Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid yang mengungkapkan hasil pembicaraan internal PKS menyangkut pilgub DKI Jakarta. “Secara definitif belum, tapi bahwa kami mendukung Pak Sandiaga, iya,” kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan.
Hidayat menambahkan, PKS masih ingin memastikan apakah calon yang nantinya didukung adalah yang bisa merealisasikan keinginan PKS untuk menghasilkan Jakarta yang lebik baik. Hal ini karena Jakarta dianggap sebagai barometer Indonesia sehingga pemimpin yang nantinya dipilih harus benar-benar bisa memajukan ibukota.(Hatiem)