Terbaru

Gerilyawan Marawi Sebut Militer Filipina Gagal

NUSANTARANEWS.CO, Kota Marawi – Pertempuran antara militer Filipina dan gerilyawan bersenjata di Kota Marawi sudah memasuki minggu ketiga. Kota yang terletak di selatan Filipina itu tak kunjung direbut pasukan pemerintah setelah dikuasai kelompok Maute, Abu Sayyaf dan ISIS.

Kabar terbaru, militer Filipina membantah klaim gerilyawan bahwa Kota Marawi 20 persen masih dikuasai mereka. ISIS, melalui kantor berita Amaq mengklaim para pejuangnya tersebar di lebih dari dua pertiga di kota selatan Filipina.

“Sebaliknya, dari 96 barangay (lingkungan sekitar), mereka memegang bagian di Marinaut, Lulut, Mapandi dan Distrik Komersial Bongolo, yang hanya terdiri dari 20 persen dari seluruh Kota Marawi … dan semakin kecil setiap harinya,” ujar Letnan Jenderal Carlito Galvez, kepala komando militer di wilayah tersebut, mengatakan kepada Reuters.

Juru bicara militer Brigadir Jenderal Restituto Padilla mengatakan pada tanggal 5 Juni bahwa militan tersebut menduduki kurang dari 10 persen kota, yang telah mereka coba sampaikan dalam sebuah serangan pada tanggal 23 Mei.

Baca Juga:  Keingingan Zelensky Meperoleh Rudal Patriot Sebagai Pengubah Permainan Berikutnya?

Selain itu, Amaq juga menyebutkan bahwa militer Filipina benar-benar telah gagal dalam usaha mereka merebut kembali Kota Marawi. Mereka mengklaim sedikitnya sudah 200 tentara Filipina tewas dalam pertempuran selama hampir tiga minggu di kota tersebut. Bahkan, kata mereka, banyak pula tentara yang melarikan diri meninggalkan posisi mereka di tengah-tengah terjadinya pertempuran.

“Para gerilyawan tersebar di lebih dari dua pertiga Marawi dan tentara Filipina yang tidak mampu mengendalikan situasi,” katanya.

Brigadir Jenderal Restituto Padilla mencap laporan Amaq  tak lebih hanyalah propaganda belaka.

“Haruskah kita percaya kata-kata mereka bahwa mereka menguasai dua pertiga Marawi? Dengan 202 teroris yang dikonfirmasi terbunuh mengapa kita memberi mereka kesempatan untuk menayangkan kebohongan mereka?” katanya.

Hampir seluruh penduduk sekitar 200.000 orang melarikan diri dari Marawi setelah militan menyerbu mereka. Namun pihak militer percaya bahwa di luar pos pemeriksaan yang sekarang berpatroli di jalan-jalan utamanya masih ada sekitar 500-600 warga sipil yang terjebak atau disandera.

Baca Juga:  Jamin Kenyamanan dan Keselamatan Penumpang, Travel Gelap di Jawa Timur Perlu Ditertibkan

Padilla mengatakan bahwa pada Selasa (13/6/2017), jumlah pasukan keamanan dan warga sipil yang telah tewas dalam peperangan Marawi masing-masing berada di posisi 58 dan 26. (ed)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts