Budaya / SeniPuisi

Gerhana Cinta di Langit Borobudur

Puisi HM. Nasruddin Anshoriy Ch
GERHANA CINTA DI LANGIT BOROBUDUR

Di lembah Karmawibanga hanya ada tulang-tulang rindu
Seonggok sepi yang telah lama bertabur debu
Betapa kusam kutatap wajahku pada cermin masa lalu

Tak sanggup kutunggu bait terakhir puisimu, kekasih
Aksara yang beranjak tua
Yang akan kusemayamkan dalam pusara hatiku

Malam ini hanya gerhana cinta yang kupersembahkan padamu
Tapi hanya bayanganmu yang bersembunyi di antara stupa
Dengan senyum menggoda yang mencabik jantungku

Seusai doa dan dupa menyala menjadi bara
Apimu dan apiku menyatu di altar Kamadatu
Borobudur meraung dalam selubung kidung
Cintaku berkabung

Di langit Rupadatu malam ini hanya ada semburat rindu
Bulan gerhana telah mengakhiri kidung malamku

Gusti,
Dekap jiwaku di puncak Arupadatu
Ilhamkan padaku bahasa cinta yang tak pernah lahir di alam dunia
Bahasa indah para dewa dan tutur hati para nabi
Kalimat malaikat yang mendidih dalam tiap rakaat sembahyangku

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Gerhana cinta di langit Borobudur mengucap takbirku

(Renungan Maret 2018 – Gus Nas Jogja)

*HM. Nasruddin Anshoriy Ch atau biasa dipanggil Gus Nas mulai menulis puisi sejak masih SMP pada tahun 1979. Tahun 1983, puisinya yang mengritik Orde Baru sempat membuat heboh Indonesia dan melibatkan Emha Ainun Nadjib, HB. Jassin, Mochtar Lubis, WS. Rendra dan Sapardi Djoko Damono menulis komentarnya di berbagai koran nasional.

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]

Related Posts

1 of 7,650