Lintas NusaPeristiwaRubrika

Gelar Aksi Solidaritas, PMII Sumenep Tuntut Polisi Usut Tuntas Kematian Randy

Gelar Aksi Solidaritas, PMII Sumenep Tuntut Polisi Usut Tuntas Kematian Randy. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Mahdi)
Gelar Aksi Solidaritas, PMII Sumenep Tuntut Polisi Usut Tuntas Kematian Randy. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Mahdi)

NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam pergerakan mahasiswa islam indonesia (PMII) Kabupaten Sumenep menggelar aksi demontrasi di depan Mapolres Sumenep, mereka menuntut polisi mengusut tuntas atas kemantian Randy salah satu mahasiswa asal Sulawesi Utara beberapa hari yang lalu.

Namun, dalam aksi kali ini terdalat oknum beriniasil R salah satu anggota Polisi Polres Sumenep diduga telah melakukan tindakan tidak terpuji yakni memukuli salah seorang mahasiswa yang ikut demonstrasi.

Demonstrasi digelar oleh organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menyoal terkait insiden peluru nyasar yang sampai menewaskan salah seorang mahasiswa di Sulawesi Utara.

Mahasiswa menuntut agar Polres Sumenep mengawal tuntas insiden yang terjadi di Soal Penembakan Mahasiswa ke Mapolres, Oknum Polisi Sumenep Lakukan Tindak Pemukulan itu. pasalnya hingga saat ini kasus tersebut tidak menemukan sebuah kejelasan, meskipun terdapat informasi jika Kapolres disana sudah dilakukan pemecatan.

Jalannya aksi demonstrasi pada kesempatan tersebut cukup alot. Bahkan sampai terjadi keributan yang disebabkan adanya salah satu oknum polisi diduga telah melakukan tindak pemukulan terhadap mahasiswa.

Baca Juga:  Sekjen PERATIN Apresiasi RKFZ Koleksi Beragam Budaya Nusantara

Tindakan itu terjadi saat para massa aksi berorasi di pintu masuk Mapolrest Sumenep, kemudian secara tiba-tiba massa aksi riuh lantaran salah satu temannya yang ada dibelakang diduga telah ditendang atau terjadi kontak fisik dengan oknum kepolisian Sumenep.

Koorlap Aksi, Suryadi menanggapi tindakan pemukulan itu menyampaikan agar oknum yang diduga telah memukuli mahasiswa untuk meminta maaf di depan para Mahasiswa dan Pers.

Menurutnya, tindakan dari oknum tersebut sangat tidak beretika bahkan juga menyalahi aturan kepolisian, karena polisi bukanlah preman jadi tidak boleh bertindak anarkis.

“Harusnya polisi itu mengamankan bukannya jadi provokator, mereka itu bukanlah preman yang boleh bertindak seenaknya,” teriaknya, Selasa (1/10/2019).

Sementara itu Kapolres Sumenep AKBP Muslimin menimpali keributan yang disebabkan oleh salah satu anggotanya menyampaikan jika pihaknya akan melakukan penindakan sesuai aturan.

Muslimin mengatakan jika persoalan ini masih belum jelas kebenarannya seperti apa, jadi diperlukan sebuah bukti sihingga pihaknya bisa mengambil sebuah keputusan.

Baca Juga:  Baksos 'Tarhib Ramadhan': Polda Jawa Timur dan LSM Gapura Bagi-bagi 500 Paket Sembako

“Jika memang ada bukti ayo kita proses, namun alangkah lebih baiknya jika kita selesaikan persoalan ini dengan jalan kekeluargaan,” tukasnya.

Untuk informasi, pada saat jeda aksi, Kapolres Sumenep melakukan penandatanganan surat pernyataan yang isinya kedepan saat melakukan pengamanan pihak kepolusian tidak akan melakukan sebuah tindakan yang mengacu pada tindakan anarkis.

Pewarta: M. Mahdi
Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,152