Rubrika

Gaya Belajar Mengajar Masa Depan

Gaya belajar masa depan1
Gaya belajar masa depan

NUSANTARANEWS.CO – Gaya belajar masa depan. Jan Owen, chief executive Foundation for Young Australians (FYA) mengatakan bahwa seluruh sistem pembelajaran dari prasekolah hingga pendidikan tinggi, dan seterusnya, akan membutuhkan desain ulang.

“Kita tidak hanya akan bekerja secara berbeda, tapi juga harus pintar dengan cara yang berbeda,” katanya.

Laporan New Work Smarts dari FYA memprediksi bahwa dalam dua dekade mendatang sebagian besar pekerjaan akan diambil alih oleh otomatisasi sehingga para pekerja di tahun 2030 akan lebih sedikit melakukan tugas rutin dan manual. Namun di sisi lain, mereka dituntut untuk berpikir strategis dan kreatif – di mana mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu belajar di pekerjaan guna memecahkan masalah dengan keterampilan sains dan matematika.

Tempat Kerja Masa Depan

Jan Owen, chief executive FYA, juga memprediksi bahwa orang akan menghabiskan 30 persen lebih banyak waktu mereka di tempat kerja. Hal itu terutama karena semakin sedikit manajer – di mana para pekerja harus mengawasi dan mengelola diri mereka sendiri, mengadopsi pola pikir kewirausahaan untuk maju.

Baca Juga:  Ar-Raudah sebagai Mercusuar TB Simatupang

Laporan itu memperingatkan tentang “potensi kekurangan sistem pendidikan kita –  sebuah sistem yang terus dinilai secara formal berdasarkan pada pemahaman lama tentang ‘pintar’ . Bahwa pintar lebih banyak tentang kemampuan kognitif dan emosional Anda – saya menyebutnya “kecerdasan manusia” (human intelligence)

Owen mengatakan untuk itu perlu ada fokus yang lebih besar pada mata pelajaran STEM (sains, teknologi, teknik dan matematika) di sekolah.

Bengkel robot untuk anak-anak akan menjadi fasilitas pendidikan di sekolah untuk membantu siswa “terlibat dalam pembelajaran abad 21 dengan teknologi terbaru”.

 

Pendiri FYA, Michele Miller mengatakan bahwa, “Kami benar-benar perlu mendapatkan gaya belajar ini sedini mungkin, mulai di pra-sekolah dan dalam kurikulum kami,” katanya.

“Tujuh puluh persen anak perempuan kita dari TK sampai Tahun 6 mengatakan bahwa jika robotik tersedia sebagai bagian dari kurikulum mereka, bahwa mereka akan ingin memilihnya.”

Gaya belajar masa depan3
Robokids, gaya belajar masa depan

Anak-anak mengisi kelas setelah jam sekolah, dan tertarik untuk memamerkan apa yang dapat mereka lakukan dengan robot mereka di atas roda. (Aya)

Related Posts

1 of 3,051