Gatot: Menkopolhukam dan Menhan Tak Boleh Tahu Info Intelijen Pembelian Senjata

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Foto Richard Andika/ NUSANTARAnews.co

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Foto Richard Andika/ NUSANTARAnews.co

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menjelaskan lebih lanjut terkait pernyataan isu pembelian 5.000 pucuk senjata oleh instansi non militer yang kemudian menimbulkan polemik. Gatot berjanji akan menjelaskan hal itu hanya kepada Presiden Joko Widodo.

Gatot mengatakan memiliki informasi intelijen soal pembelian senjata itu. Namun dia hanya akan memberi penjelasan kepada Jokowi. Menko Polhukam Wiranto dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, menurut Gatot, tak berwenang meminta keterangan kepadanya.

“Semua informasi hanya boleh saya sampaikan kepada atasan saya, Presiden. Menko Polhukam pun tidak, Menhan pun tidak,” ujar Gatot saat ditemui di DPR kemarin, ditulis Kamis (28/9/2017).

Meski demikian, Gatot mengaku dirinya, Wiranto, dan juga Ryamizard, masih berhubungan baik secara kelembagaan. Namun Gatot mengaku hanya akan patuh pada satu aturan dalam penyampaian informasi.

“Baik-baik saja. Justru saya tidak bicara itu karena baik-baik saja. Tetapi saya sampaikan, dalam satu negara, ada suatu aturan. Saya hanya meluruskan saja,” kata Gatot.

Gatot mengatakan bahwa ucapannya soal senjata itu hanya untuk konsumsi internal. Namun, jika dipanggil DPR untuk memberi penjelasan, Gatot mengaku siap. “Kalau ditanya DPR, nah beda. Dipanggil DPR, saya sampaikan saya tidak salah, begitu,” tuturnya.

Pewarta: Ricard Andhika
Editor: Ach. Sulaiman

Exit mobile version