Lintas Nusa

Garap Wisata Buah, Kades Rombasan Optimis Tingkatkan PADes

Penanaman pohon buah di Desa Rombasan Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep (Foto Mahdi/NUSANTARANEWS
Penanaman pohon buah di Desa Rombasan Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep (Foto Mahdi/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Untuk mewujudkan desa mandiri dan sejahtera, Pemerintah Desa Rombasan Kecamatan Pragaan Kebupaten Sumenep Madura Jawa Timur. Memulai penanaman pohon bauh, tujuanya untuk meningkatkan kesehteraan serta menambah peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes). Sabtu, 04 Agustus 2018

Menurut Muhlis Hidayat Kepala Desa Rombasan Kecamatan Pragaan mengatakan, penanaman tanaman buah ini merupakan bentuk komitmen pemerintah desa untuk melakukan pemberdayaan masyarakat. Sehingga kedepan akan memberikan dampak berupa meningakatan ekonomi bagi masyarakat serta peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes)

“Kami optimis lahan wisata buah dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat, serta menambah PADes,” ucapnya

Masih kata Muhlis, namun, proses ini butuh waktu lama, agar tanaman buah berupa pohon kelengken, bongkol India, jeruk bisa tumbuh subur dan menghasilkan buah. Ditanya soal prospek kedepan? Kades yang menjabat hingga 2020 ini menjawab, prospek kedepan sangat menjanjikan, apa lagi saat ini Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep mencanangkan program visit yard atau tahun kunjungan wisata. Apa lagi Desa Rombasan dilalui bagi wisatawan yang hendak berkunjung ke Kota Sumenep

Baca Juga:  Sumbang Ternak Untuk Modal, Komunitas Pedagang Sapi dan Kambing Dukung Gus Fawait Maju Pilkada Jember

“Setiap wisatawan yang hendak menuju Kota Sumenep pasti melewati Desa Rombasan, disitulah puluangnya besar,” terang Kades dua anak tersebut

Muhlis juga menambahkan bahwa segala jenis usaha yang dimiliki oleh desa tidak 100% menggunakan dana desa. Melainkan, membuka peluang bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi untuk berinvestasi.

“Ada berbagai hal invertasi yang kami tawarkan, seperti tanah/lahan, modal, bahkan bibit. Dan sistemnya tergantug kesepakan, bisa dilakukan dengan mengelola sendiri oleh investor dan hasilnya kita beli, dan seterusnya. Yang penting menejemen pengelolaannya harus transparan.” Jelasnya

Pewarta: Syaikhol Amin
Editor: Gendon Wibisono

Related Posts

1 of 2