NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Laskar Sholawat Nusantara (LSN) memberikan apresiasi kepada Polri yang berupaya menggandeng pihak pondok pesantren dalam menyalurkan hewan qurban untuk perayaan Idul Adha yang tinggal beberapa hari lagi.
“Kami tentunya mengucapkan terima kasih ke pak Kapolri dan Polri yang secara institusi telah melibatkan pondok pesantren untuk membagikan daging hewan qurban kepada fakir miskin maupun yang membutuhkan di sekitar pesantren termasuk untuk santri,” jelas Presiden Laskar Sholawat Nusantara Muhammad Fawait, Selasa (27/6).
Pria asal Jember ini mengatakan apa yang dilakukan oleh pihak polri ini merupakan bagian dari apresiasi Polri kepada pondok pesantren. “Menurut saya ini merupakan langkah kongkret sebagaimana ajaran Bung Karno Jas Merah (Jangan Melupakan Sejarah),” jelas pria yang juga ketua fraksi Gerindra DPRD Jawa Timur ini.
Semua tahu, sambung pria yang akrab dipanggil Gus Fawait ini, peran vital pondok pesantren, ulama dan santri dalam merebut kemerdekaan RI.
“Bahkan ulama dan santri banyak yang gugur dalam merebut kemerdekaan. Bagi saya ini merupakan upaya untuk menghargai sejarah,” jelasnya.
Keberadaan pondok pesantren, lanjut Gus Fawait merata mulai dari kota hingga pedesaan. “Semua tahu kalau kemiskinan masih tinggi terdapat di pedesaan. Tentunya peran pondok pesantren sebagai ujung tombak untuk pengentasan kemiskinan di desa dengan cara menekankan pendidikan agama maupun umum di daerah terpencil,” jelasnya.
Apa yang dilakukan Polri, lanjut Gus Fawait, adalah bagian dari apresiasi peran pondok pesantren baik sebelum kemerdekaan maupun mengisi kemerdekaan sebagai pelayan pendidikan khususnya bagi masyarakat yang tidak mampu.
“Tentunya dalam rangka Idul Adha, merupakan bentuk komitmen Polri untuk menjaga NKRI dengan cara menghargai peran pondok pesantren dalam merebut kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan terlebih dalam menumbuhkan NKRI dan cinta akan nilai-nilai Pancasila,” lanjutnya.
Pondok pesantren, kata Gus Fawait, adalah lembaga pendidikan yang kompleks, dimana di dalamnya diajarkan pelajaran agama dan pelajaran dunia.
“Semuanya selaras dengan Pancasila dimana di dalamnya adalah konsep agama Islam dimana di setiap sila-sila pancasila diajarkan konsep hablu minnanas dan hablu minaallah,” jelasnya.
Dengan lengkapnya sistem pendidikan di pondok pesantren, kata Gus
Fawait, maka tidak heran, setiap lulusan pondok pesantren selalu paham kalau NKRI adalah harga mati. “Saya menegaskan mendukung dan memgapreasi penuh langkah Polri dalam perhatian khususnya kepada pondok pesantren,” tandasnya. (setya)