Berita UtamaLintas NusaTerbaru

Gandeng Perguruan Tinggi, Jatim Sukses Kurangi Jumlah Desa Tertinggal

Gandeng Perguruan Tinggi, Jatim sukses kurangi jumlah desa tertinggal
Gandeng Perguruan Tinggi, Jatim sukses kurangi jumlah desa tertinggal

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Gandeng Perguruan Tinggi. Melibatkan perguruan tinggi, pemprov Jatim berhasil mengentas kemiskinan di Jatim yang hampir mayoritas terletak pada masyarakat desa.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan  pada tahun 2020 terjadi penurunan drastis kategori desa tertinggal. Dari 334 desa menjadi 3 desa yang masuk kategori tertinggal. Fantastisnya, ditahun 2021 berdasarkan Indeks Desa Membangun, Jatim dinyatakan bebas desa tertinggal oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI.

“Ini bagian penting yang bisa dijadikan referensi untuk rapat kerja ICMI Jatim nantinya. Bagaimana literasi yang dihasilkan dari pemikiran para pakar sangat diperlukan untuk kemajuan Jatim,” ujar Khofifah, Minggu (6/3).

Selain itu, terang Khofifah berdasarkan data Keputusan Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan Nomor 398.4.1 Tahun 2021 Jatim memiliki 7.724 desa. Di mana, 697 desa merupakan desa mandiri, 3.283 desa maju dan 3.742 desa berkembang.

Baca Juga:  Ketua IPNU Pragaan Mengkaji Fungsi Chat GPT: Jangan Sampai Masyarakat Pecah Karena Informasi Negatif

“Kami memerlukan program pendampingan intensif. Untuk membawa 3.742 desa berkembang menjadi desa maju hingga mandiri nantinya,” terangnya.

Khofifah juga menyampaikan bahwa berdasarkan data BPS 2020, Jatim menjadi produsen Gabah Kering Giling (GKG) terbesar secara nasional yakni 9,94 juta ton GKG. Prestasi tersebut berhasil dipertahankan hingga tahun 2021. Data sementara BPS tahun 2021 mengungkapkan bahwa Jatim masih mempertahankan posisinya sebagai produsen beras tertinggi secara nasional. Total sebanyak 9,908 juta ton GKG dihasilkan. (setya)

Related Posts

No Content Available