Gaya Hidup

Gaming Disorder Akan Dimasukan Dalam Kategori Gangguan Kesehatan Mental

NUSANTARANEWS.CO – Para pecinta game sering kali menghabiskan banyak waktu untuk bermain bahkan hingga berhari-hari. Kini para ahli telah membahas mengenai kemungkinan adanya kelainan dalam memainkan game yang mungkin dialami oleh orang.

Dilansir dari The Independent, kelainan dalam memainkan game untuk pertama kalinya akan segera diklasifikasikan sebagai kondisi kesehatan mental untuk anak. Hal tersebut seagaimana dilaporkan New Scientist.

Klasifikasi Penyakit Internasional adalah manusl diagnostik yang diterbitkan oleh WHO. Klasifikasi tersebut terakhir diperbaharui 27 tahun tang lalu, tepatnya pada tahun 1990.

Edisi sebelas dari manual tersebut akan diterbitkan pada tahun 2018 dan akan mencakup gangguan permainan atau gaming disorder sebagai gangguan kesehatan yang serius untuk dipantau. Namun, belum diketahui kata-kata apa yang digunakan untuk mengistilahkan gaming disorder ini.

Draf tersebut juga telah mengurai kriteria yang dibutuhkan untuk menentukan apakah seseorang dapat digolongkan memiliki gangguan gaming tersebut.

Menurut Valdimir Poznyak seorang anggota Departemen Kesehatan Mental dan Penyalahgunaan Zat WHO, ia mengatakan bahwa kriteria gangguan gaming memang sebuah isu penting. Ahli kesehatan perlu mencari tahu bahwa gangguan gaming disorder mungkin memiliki konsekuensi kesehatan yang serius.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

“Kebanyakan orang bermain video game tidak memiliki kelaian, sama seperti kebanyakan orag minum alkohol juga tidak memiliki gangguan. Namun, dalam keadaan tertentu yang berlebihan dapat menyebabkan efek buruk.”

Tahun lalu, periset dari Institut Internet Universitas Oxford melakukan penelitian untuk menyelidiki persentase gamer yang kecanduan video game.

Penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Psychiatry menemukan bahwa hanya dua sampai tiga persen dari 19.000 pria dan wanita yang disurvei dari Inggris, Amerika Serikat dan Kanada serta Jerman mengakui bahwa mereka mengalami lima kali atau lebih dari gejala kecanduan yang ditetapkan.

Beberapa tahun lalu, APA membuat daftar sembilan gejala standar yang dapat menentukan “gangguan permainan internet.” Yang gejalanya dapat berupa kecemasan, penarikan diri dari lingkungan dan perilaku anti sosial.

Dr. Andrew Przybylski salah satu peneliti dari Universitas Oxford mengemukakan temuan mereka. “Sepengetahuan kami ini adalah temuan pertama dari sebuah proyek berskala besar untuk menemukan hasil kuat mengenai potensi masalah baru gangguan permainan internet,” katanya.

Baca Juga:  Rekomendasi Playsuit Serene Untuk Gaya Santai Trendy

“Bertentangan dengan apa yang diprediksi, penelitian ini tidak menemukan kaitan yang jelas antara kecanduan potensial dan efek negatif terhadap kesehatan, namun lebih banyak penelitian yang didasarkan pada praktik ilmiah yang terbuka dan kuat diperlukan untuk mengetahui apakah permainan benar-benar sama adiktifnya dengan banyak ketakutan.”

Gaming masih menjadi perdebatan tentang apakah hal tersebut mengancam kesehatan mental. Namun penemuan tentang jumlah waktu yang dapat orang habiskan untuk bermain video game sangat mencengangkan. Dimana para peneliti dari ESET menemukan bahwa 10 persen dari 500 gamer mengaku dapat menghabiskan waktu antara 12 hingga 24 jam untuk hal tersebut.

Para periset menemukan bahwa game memiliki sifat yang adiktif sehingga tidak heran jika beberapa responden ditemukan dapat menghabiskan waktu sangat lama untuk bermain game. (Riskiana)

Editor: Achmad S.

Related Posts