Traveling

Gairah Tamasya Berkuda di Kawasan Kebun Teh Pasca Lebaran

Ilustrasi Berkuda - Wisata Keluarga di Agrowisata Gunung Mas, Puncak/Nunsataranews/Foto: ubermoom
Ilustrasi Berkuda – Wisata Keluarga di Agrowisata Gunung Mas, Puncak/Nunsataranews/Foto: ubermoom

NUSANTARANEWS.CO – Gairah Tamasya Berkuda di Kawasan Kebun Teh Pasca Lebaran. Kesejukan kebun teh sudah tidak diragukan lagi. Bagaimana jika Anda mengelilingnya dengan menunggang kuda. Tentu ini akan menjadi liburan seru Anda pasca lebaran tahun ini.

Lokasinya yang tak jauh dari DKI Jakarta menjadi pertimbangan tersendiri bagi warga Ibu Kota untuk mengunjungi tempat wisata satu ini. Yakni kawasan Agrowisata Gunung Mas, Puncak, Jawa Barat.

Untuk menemukan lokasi Agrowisata Gunung Mas ini tidak lah sulit karena posisinya berada di permulaan deretan perekebunan teh di Puncak bila kita datang dari arah Gadog/Bogor. Tinggal memerlukan sedikit kejelian melihat ke sisi kanan jalan maka kita akan menemukan sebuah pintu masuk bertuliskan “Gunung Mas” lengkap dengan sebuah patung berupa botol minuman teh dalam kemasan di sisi kiri pintu masuknya.

Menunggang kuda mengelilingi kebun teh dan olahraga tea walk dengan ditemani pemandu memang menjadi wisata andalan di sini. Namun, selain kedua kegiatan seru tadi, kita juga bisa melakukan kunjungan ke pabrik teh (dengan pemandu), bermalam di penginapan dan berenang di kolam renang Tirta Mas.

Bila ingin berkuda di tengah kebun teh, kita bisa melakukannya langsung dengan mendatangi para pemilik kuda yang dapat kita temui di sisi kanan perkebunan, tidak jauh dari gerbang loket tiket Gunung Mas. Bila memilih Tea Walk, bersama pemandu khusus, maka akan diajak berjalan santai mengelilingi areal perkebunan teh dengan tiga rute pilihan: rute 4 km, 6 km dan 8 km. Selama berjalan, kita bisa melihat langsung bagaimana teh dipetik dari pohonnya.

Puas berjalan-jalan di tengah kebun teh, pengunjung bisa masuk ke dalam pabrik dan melihat bagaimana teh dibuat. Di dalam pabrik teh Gunung Mas, pengunjung bisa menyaksikan bagaimana teh diolah, mulai dari daun hingga menjadi jenis teh dalam kemasan.

Untuk rute berkuda, pengunjung akan ditawarkan 3 rute yaitu rute 30 menit, 1 jam dan 2 jam. Pengunjung biasanya memilih rute 30 menit karena akan dibawa mengelilingi perkebunan teh sebanyak 1 putaran.  Sedangkan untuk rute 1 jam, biasanya kita hanya akan ditawarkan bila ada induk kuda yang baru saja melahirkan dan kita diajak untuk menengok bayi kuda di kandangnya.

Dan untuk rute 2 jam, walaupun memakan waktu lama namun petualangan seru pun menanti untuk kita jelajahi. Kita akan diajak menunggang kuda sambil masuk ke dalam hutan dan berakhir di sebuah air terjun sambil beristirahat sejenak untuk kemudian kembali melanjutkan perjalanan pulang.

Jenis kuda tunggang di Wisata Gunung Mas ini adalah Kuda Sumbawa yang mempunyai postur tubuh yang tinggi, besar dan tegap. Menurut sang pengasuh kuda, telah banyak anak-anak yang berkebutuhan khusus menunjukkan kemajuan yang pesat setelah rutin menunggang kuda sambil menghirup udara segar pegunungan di Agrowisata Gunung Mas.

Si pengasuh kuda pun menambahkan, bahwa saat menunggang kuda, anak-anak berkebutuhan khusus akan “belajar” mengenal bahasa tubuh kuda, melatih kekuatan tangan mereka saat memegang erat pegangan/tali sadel kuda terutama ketika melewati kontur tanah perkebunan yang menanjak dan menurun sedikit curam.

Usahakanlah datang ke Agrowisata saat cuaca cerah dan di pagi hari saat langit masih biru, belum banyak awan dan sinar matahari belum terlalu terik. Kabut biasanya mulai turun siang menuju sore hari (sekitar jam 3-4 sore) dan bisa turun kapan saja terutama musim hujan. Berkuda masih bisa dilakukan saat cuaca berkabut karena kuda-lah yang malah akan menuntun pengasuh kuda untuk menemukan jalan pulangnya.

Biaya untuk menunggang kuda adalah Rp.75.000,-/kuda (wisatawan domestik) dan Rp.125.000,- (wisatawan manca negara). Bila sedang sepi biasanya para pemandu ini akan langsung mendatangi mobil kita saat sedang parkir. Usahakan memilih kuda yang sesuai dan kuat menahan beban tubuh kita agar kita tidak menyiksa kuda.

Jangan buang tiket masuk yang sudah kita beli, karena tiket ini bisa ditukar dengan sekantung teh celup Walini yang asli produk perkebunan teh ini. Carilah stand-stand bertuliskan nama teh ini dan tukar tiket kita di sana, gratis. (Achmad)

Baca Juga:

Yuuk Bermain Arung Jeram di Banten
Setu Babakan, Wisata Alternatif Melepas Penat
Sejuknya Wisata Religi di Masjid Istiqlal

Related Posts

1 of 10