Franz Magnis: Pertemuan SBY-Megawati Simbol Petunjuk Persatuan

Pengajar filsafat etika Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Franz Magnis Suseno. (Foto: Richard Andika/Nusantaranews)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pengajar filsafat etika Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Franz Magnis Suseno menilai bahwa pertemuan antara mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri di acara peringatan hari kemerdekaan RI di Istana Merdeka (17/8) kemarin, merupakan contoh tentang kerukunan elite politik bagi rakyat.

“Bagi saya itu penting. Karena ini semacam simbol, katakanlah semacam petunjuk. Saya mengartikannya bahwa para tokoh itu, Presiden dan para mantan itu mau dengan sangat kuat mengingatkan bangsa bahwa kita bersatu,” ujar Magnis saat ditemui di gedung Cawang Kencana, Jakarta, Jumat (18/8/2017).

Magnis menilai pertemuan antara mantan RI-1 itu menunjukkan pilihan politik boleh berbeda, tetapi kalau sudah menyangkut tujuan dan ideologi negara, tetap bersatu . “Di antara mereka mungkin ada perbedaan. Tapi mereka bersama-sama berdiri, berdekatan pada saat peringatan proklamasi kemerdekaan,” kata dia.

Magnis menyebutkan bahwa publik akan terinspirasi ketika menyaksikan elite-elite politik hidup rukun.

“Pertemuan SBY-Megawati, saya kira sangat penting itu. Memang bisa menginspirasi dan kesan saya bisa diterima sebagai inspirasi. Melihat, oh iya bisa bersama. Sudah lama tidak bersama, sekarang bisa bersama. Tanda yang memberi harapan,” ungkap Franz.

Pewarta: Ricard Andhika
Editor: Ach. Sulaiman

Exit mobile version