Berita UtamaMancanegaraTerbaru

Fox News: Tunjukkan Fasilitas Peluncuran Rudal Balistik Baru Iran

Fox News: Tunjukkan fasilitas peluncuran rudal balistik baru Iran.
Fox News: Tunjukkan fasilitas peluncuran rudal balistik baru Iran.

NUSANTARANEWS.CO – Fox News: Tunjukkan fasilitas peluncuran rudal balistik baru Iran. Fox News melaporkan pada hari Rabu, dengan mengutip gambar satelit yang diperolehnya bahwa Iran telah membangun fasilitas rudal balistik bawah tanah yang terletak di barat daya Iran – sekitar 805 km dari Kuwait, di mana lebih dari 13.000 tentara Amerika Serikat (AS) ditempatkan saat ini.

Menurut analisis intelijen, gambar yang diambil oleh Maxar Technologies mengungkapkan bahwa fasilitas peluncuran vertikal di Khorgo Iran sedang dalam fase tahap akhir konstruksinya.

“Mempertimbangkan lokasi geografis serta topografi yang ada, setelah kompleks ini mencapai kemampuan operasional penuh, bukanlah tugas yang mudah untuk menetralkannya dengan cara konvensional,” kata Kepala Analis Lab Intel Itay Bar-Lev.

Lab Intel sebelumnya telah menerbitkan video yang menggambarkan secara rinci situs rudal balistik, yang menurut kelompok intelijen, telah ditingkatkan secara signifikan sejak 2018 – di mana beberapa bulan terakhir Iran telah meningkatkan pekerjaan pada posisi peluncuran yang masing-masing dapat dengan cepat mengerahkan dua rudal balistik.

Baca Juga:  Kabupaten Nunukan Dapatkan Piala Adipura untuk Kedua Kalinya

Media barat tersebut melaporkan menyusul peresmian fasilitas rudal bawah tanah baru IRGC pada hari Senin yang tidak menyebutkan lokasinya. Seperti diketahui, media pemerintah Iran menayangkan situs kota rudal tersebut dalam siaran televisi yang siap digunakan.

Komandan IRGC Jenderal Hossein Salami mengatakan bahwa, “Ini adalah bagian kecil dari kemampuan misil pasukan angkatan laut Pengawal Revolusi,” katanya.

Ketegangan AS-Iran terus berlanjut di kawasan, apalagi belum ada kejelasan terkait kesepakatan Nuklir Iran 2015 yang dikenal dengan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

Meski Presiden Joe Biden telah mengisyaratkan akan menghidupkan kembali kesepakatan itu, namun hingga hari ini belum ada langkah-langkah signifikan yang dibuat ke arah itu.

Pemerintah Iran telah mengaskan bahwa Washington harus mencabut sanksi sebelum negosiasi apa pun. Teheran juga menolak merundingkan kembali kesepakatan itu, dan bersikeras bahwa perjanjian 2015 asli harus dipertahankan.

Israel yang diduga mengembangkan nuklir dan memiliki senjata nuklir berulang kali menuding Iran – tanpa memberikan bukti bahwa Tel Aviv tidak memiliki senjata nuklir. Padahal Teheran telah berulang kali menegaskan bahwa program nuklirnya adalah murni untuk melayani tujuan damai sambil menunjuk pada “standar ganda” dalam hal keamanan nuklir.

Baca Juga:  Kebutuhan Energi di Jawa Timur Meningkat

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz baru-baru ini berbagi dengan Fox News bahwa IDF memperbarui rencananya untuk mempersiapkan potensi serangan di situs nuklir di Iran. Dan mengklaim bahwa militer Israel telah mengidentifikasi “banyak target” untuk merusak kemampuan Iran dalam mengembangkan senjata nuklir.

Menteri Pertahanan Iran menanggapi dengan mengatakan akan meratakan Tel Aviv dan Haifa dengan tanah jika Negara Israel mencoba menyerang Republik Islam.

Setelah Trump membatalkan perjanjian 2015, Teheran menanggapi dengan secara bertahap meninggalkan komitmennya berdasarkan kesepakatan tersebut. Reuters melaporkan, mengutip laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), bahwa Iran baru-baru ini mulai memperkaya uranium di pabrik Natanz dengan sentrifugal IR-4 canggih baru. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,049