NUSANTARANEWS.CO – Kamis (26/10) para ilmuwan membeberkan sebuah analisis mengenai fosil dinosaurus yang disebut Sinosauropteryx berupa kamuflase berupa wajah pemangsa, tubuh bagian bawah yang diperkirakan berwarna terang dan bagian punggung berwarna gelap dan ekor yang bergaris.
Analisis tersebut disematkan pada fosil seekor dinosaurus yang berbentuk menyerupai rakun yang diperkirakan hidup di wilayah Cina sekitar 130 juta tahun yang lalu. Binatang purba tersebut memiliki ciri khas berjenis mamalia berbulu, yang memiliki sebuah garis di mata mereka meyerupai ‘topeng bandit’.
Sinosauropteryx sendiri ditemukan dalam wujud fosil berukuran sekitar panjang 1 meter, memiliki dua kaki dan lengan pendek, ibu jari yang besar dan ekor yang sangat panjang, serta bagian tubuh yang ditutupi dengan bulu filamen. Hewan ini memiliki gigi kecil yang sangat tajam. Ia merupakan pemangsa mhewan verteberata kecil seperti kadal.
Dilansir dari Reuters, para ilmuwan yang menangani penemuan hewan purba ini percaya bahwa Siniosauropteryx hidup di padang rumput terbuka dan bukan hutan. “Ini adalah penemuan yang cukup mengejutkan,” ungkap ahli paleontologi Fiann Smithwick dari University of Bristol, Inggris.
Pola yang mereka sebut sebagai topeng bandit tersebut diperkirakan memiliki fungsi yang dapat memberikan Sinosauropteryx keunggulan tertentu, mungkin seperti ketajaman mata mereka dan identifikasi mangsa yang sangat baik.
“Pola warna yang kami temukan semuanya diketahui berdasar kamuflase pada hewan modern, dan kemungkinan besar Sinosauropteryx berada di bawah tekanan predator yang kuat dan juga perlu bersembunyi dari mangsanya sendiri. Kemungkinan Sinosauropteryx pemburu dan pemangsa,” tambah Smithwick.
Menurut Jakob Vinther seorang ahli paleobiologi molekular dari Universitas Bristol yang juga terlibat dalam penelitian tersebut menggambarkan bahwa hewan ini terlihat seperti versi kurud dari rakun yang juga perpaduan dengan bentuk kalkun.
Pola kamuflase yang terlihat di sisi tubuh Sinosauropteryx disebut countershading, dimana juga dapat ditemui pada hewan masa kini. Dengan pola tersebut biasanya hewan dapat berbaur atau menyamar dengan baik dengan latar belakang alam sekitarnya.
Temuan ini menjadi temuan yang sangat mengejutkan bagi para ilmuwan. Hewan yang hidup di lingkungan terbuka seperti savana sering memiliki pola menyamar seperti Sinosauropteryx. Akan tetapi temuan fosil ini diakui oleh para ilmuwan sangat berbeda dari penemuan sebelum-sebelumnya. (Riskiana)
Editor: Ach. Sulaiman