Traveling

Wonderful Indonesia Festival, Budaya Lokal di Kancah Internasional

NUSANTARANEWS.COWonderful Indonesia Festival (WIF) kembali digelar tahun 2016 ini. Kemenpar memilih wilayah perbatasan (cross border) yakni Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) sebagai lokasi kegiatan. WIF akan digelar selama dua hari, Sabtu-Minggu, 17-18 September 2016. Pemilihan lokasi acara merupakan strategi untuk menarik kunjungan wisatawan dari negara tetangga.

Menurut Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana, wilayah perbatasan adalah pasar potensial yang baik untuk terus dikembangkan. Adapun salah satu caranya dengan menggelar WIF secara reguler dan lebih menarik.

“Sekaligus memperkenalkan budaya lokal yang berpotensi dikenal secara internasional,” ujar Pitana lewat siaran persnya, Jumat (16/9).

Pitana menyatakan bahwa Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyambut baik dan sangat terkesan dengan acara WIF yang diadakan. “Karena dari even ini mendatangkan wisatawan dari Malaysia 10 kali lipat lebih banyak dibandingkan hari-hari biasa,” ungkap Pitana.

Adapun misi penyelenggaraan acara tersebut, kata Pitana, dalam rangka pencapaian target kunjungan 12 juta wisman tahun 2016, serta promosi Wonderful Indonesia di tingkat internasional, khususnya upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dari Malaysia. Selain itu Kemenpar juga bakal menampilkan salah satu daya tarik/atraksi wisata yang unggul melalui Karnival dan pertunjukan seni-budaya.

“Di antara 19 pintu masuk wisatawan ke Indonesia, border Aruk yang berbatasan dengan Sarawak dapat menjadi salah satu penyumbang besar masuknya wisman. Dan ke depannya, Pemda setempat bersinergi dengan industri pariwisata diharapkan dapat menumbuhkembangkan festival-festival di Sambas. Mengingat potensi border tourism (wisatawan perbatasan) sangat besar, dan masyarakat di sana mendapatkan keuntungan dengan lebih banyak event, sehingga banyak orang berdatangan,” tambahnya.

Tidak hanya itu, Pitana juga menilai bahwa Kabupaten Sambas merupakan daerah yang berpotensi dijadikan gate way atau pintu gerbang mendatangkan Wisman asal Malaysia. Untuk menarik wisman, tambahnya, telah disiapkan beberapa rangkaian kegiatan berupa penyelenggaraan seni dan budaya yang akan menampilkan artis lokal dan nasional.

Diantara rangakain acara tersesebut antara lain pagelaran kesenian tradisional dayak, bazaar kuliner dan multiproduk, serta Lomba-lomba daerah, dengan mengedepankan kekayaan seni budaya tradisional serta memperkenalkan keanekaragaman kuliner Indonesia, khususnya Kabupaten Sambas. “Acara ini dapat diikuti oleh masyarakat sekitar,” ucap Pitana.

Sebagai tambahan informasi, pada tahun 2016 ini, Kemenpar menargetkan kunjungan 12 juta wisman atau tumbuh sebesar 20% dibandingkan capaian kunjungan wisman sebesar 10,4 juta pada tahun 2015 lalu. Dimana menurut data BPS, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia tahun 2015 sebesar 10.406.759 yang terdiri atas; wisman melalui 19 pintu masuk (19 point of entry) sebagai foreign visitor sebanyak 9.729.350 (93,49%); kunjungan singkat wisman selama setahun atau other short foreigner visitors in 1 year sebanyak 306.540 (2,95%), dan lewat pintu perbatasan atau foreigners who enter througt the cross border post sebanyak 370.869 wisman (3,56%).

Melalui pagelaran Festival Wonderful Indonesia di Sambas, Pitana berharap kunjungan wisman lewat pintu perbatasan (foreigners who enter througt the cross border post) tahun 2016 dapat meningkat signifikan.

“Untuk ini berbagai strategi promosi di antaranya menggelar WIF di daerah cross border akan ditingkatkan dan digelar lebih menarik, sehingga dapat memajukan Kabupaten Sambas sebagai salah satu destinasi pariwisata berdaya saing,” tandasnya. (Sulaiman/Red-02)

Related Posts

1 of 3