Fast Respon Nusantara Aceh Buka Puasa Bersama

Fast Respon Nusantara Aceh buka puasa bersama
Fast Respon Nusantara Aceh buka puasa bersama/Tampak dalam pertemuan Ketua umum Provinsi Aceh Kherry Leb yang didampingi Sekretaris Umum Meugah Gunama, Ketua FRN Aceh Timur dan Ketua FRN Bireun dr, Murdani.

NUSANTARANEWS.CO, Aceh – Momen bulan suci Ramadan ini tepat di tahun pertama sejak bangkitnya kembali Fast Respon Nusantara (FRN), Ketua FRN Provinsi Aceh bersama para Ketua FRN Kabupaten menggelar pertemuan di sebuah kafe di Pidie Jaya.

Dalam pertemuan sekaligus buka puasa bersama dimanfaatkan untuk membicarakan langkah-langkah strategis dalam memajukan FRN Aceh kedepan.

Ketua FRN Aceh, Kherry Leb mengatakan bahwa eksistensi wadah FRN yang anggotanya para wartawan se-antero Nusantara sudah mulai terasa gaungnya ditingkat nasional. Untuk itu para pengurus FRN Aceh harus memanfaatkannya demi kemajuan bangsa, rakyat, dan daerah.

Sebagai wadah Pro Presisi Institusi Polri tentu harus benar-benar mendukung setiap program Polri yang dicanangkan oleh Kapolri.

”Kita harus betul-betul bekerja dan bukan hanya berbicara. Acuannya tentu apa -apa yang telah di arahkan oleh Ketua Umum FRN Pusat yaitu Bang Agus Flores.

Disamping mendukung dengan upaya-upaya mensosialisasikan program-program Polri dengan cara mempublikasikan di seluruh media FRN. Juga fokus kepada Isu-isu nasional diantaranya seperti masalah PETI (Penambang Tidak Izin) yang sering digadang-gadang oleh Ketua Umum kita Bang Agus Flores di berbagai daerah, karena itu merupakan kepentingan negara dan rakyat.

Pengurus di daerah Kabupaten /Kota, kita harapkan mulai bekerja aktif dengan mencari data dan lokasi keberadaan PETI di daerah masing-masing,” Jelas Kherry.

Dalam kesempatan itu Ketua FRN Kabupaten Aceh Timur yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua FRN Provinsi Aceh. Abdul Manaf AB, menberi masukan kepada Ketua FRN Aceh agar FRN Aceh harus selektif dalam menerima anggota baru.

”Sekarang ini banyak yang ingin dan berminat bergabung di FRN akan tetapi harus diwaspadai kemungkinan-kemungkinan ada motif tertentu yang memanfaatkan wadah ini sehingga nantinya justeru membawa dampak yang kurang baik bagi organisasi kita ini. Organisasi kita ini harus menggunakan mekanisme komando. Apapun langkah dan kebijakan di daerah harus berdasarkan persetujuan pimpinan dalam hal ini pimpinan FRN Aceh.

Kedepan banyak hal yang akan kita lakukan tentunya kegiatan-kegiatan berupa program-program yang kita formulasikan demi kepentingan FRN dan anggota,” ungkap Abdul Manaf.

Hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum FRN Aceh Kherry Leb, Sekretaris Umum FRN Aceh, Meugah Gunama, Ketua FRN Aceh Timur, Abdul Manaf, AB dan Ketua FRN Bireuen dr.Murdani. (MG)

Exit mobile version