Fakta Unik Di Balik Hipnosis dan Hipnotis

Hipnosis dan Hipnotis/Foto Ilustrasi/Stirimondene

Hipnosis dan Hipnotis/Foto Ilustrasi/Stirimondene

NUSANTARANEWS.CO – Dewasa ini ilmu hipnosis lazim diterapkan dalam hal pemasaran (marketing) suatu produk. Dalam praktik marketing, kegiatan hipnosis itu sendiri dititikberatkan pada pola komunikasi yang dilakukan secara efektif dengan cara-cara persuasif oleh pihak marketing atau sales terhadap calon pembeli.

Hanya saja metode komunikasi di sini difokuskan pada pikiran bawah sadar calon pembeli tanpa melibatkan unsur magis atau kekuatan supranatural. Sebelum membahas lebih jauh tentang apa itu hypnotic for marketing, terlebih dahulu kita akan mengeksplorasi secara singkat tentang hipnotis dan seluk-beluknya.

Dalam konteks ini ada dua jenis penyebutan yakni ada istilah hipnosis dengan hipnotis. Sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) hypnosis diartikan sebagai suatu tindakan yang membuat seseorang berada dalam keadaan hipnosis. Hipnosis juga dapat diartikan sebagai suatu seni berkomunikasi dengan alam bawah sadar manusia.

Sementara hipnotis (hypnotist) sendiri merujuk pada orang yang memiliki keahlian dalam melakukan proses hipnosis. Namun seringkali kita keliru menempatkan kedua istilah tersebut sehingga mengaburkan arti yang sebenarnya.

Kajian mengenai fenomena hipnosis sudah ada sejak 1815 yang dipelopori oleh Abbe Jose Castodi de Faria. Pada perkembangan berikutnya kajian mengenai aktivitas hipnosis ini dilanjutkan oleh beberapa tokoh seperti Emile Coué, Dr. James Braid (1848), Milton Erickson, MD dan sebagainya.

Akan tetapi pemanfaatan hipnosis dalam dunia kesehatan (hipnoterapi) baru dilegalkan tahun 1955 oleh British Medical Association (sekarang disebut BHA atau British Hypnotherapy Association) sebagai “valid medical treatment”. Tiga tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1958, American Medical Association (AMA) juga mulai menggunakan teknik hipnoterapi di bidang kesehatan.

Seorang pakar hipnotis terkemuka asal Amerika Serikat, Ormond McGill (1913-2005) dalam bukunya The New Encyclopedia of Stage Hypnotism (1996) memaparkan pengertian hipnosis sebagai sebuah kondisi di mana pikiran bawah sadar manusia (subconscious) lebih memegang peranan dibandingkan dengan keadaan normal. Dengan kata lain, kondisi kesadaran seseorang akan ‘diambil alih’ oleh pikiran bawah sadarnya ketika ia berada di bawah pengaruh hipnosis.

Hipnosis atau hypnosis (Inggris) menurut kamus Encarta memiliki pengertian sebagai sebuah kondisi menyerupai tidur yang dapat dilakukan kepada seseorang secara sengaja, sehingga orang yang dihipnosis akan memberikan respon terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh hipnotis. Selain itu, hipnosis juga dapat diartikan sebagai teknik untuk mempengaruhi orang lain untuk berada pada kondisi hipnosis.

Editor: Romandhon

Exit mobile version