Politik

Fahri Hamzah Ajak Membangun Argumen di Depan Kekuasaan

fahri hamzah, presiden jokowi, wakil ketua dpr, nusantaranews
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengunggah foto dirinya sedang berbincang-bincang dengan Presiden Jokowi di akun Instagram miliknya. (Foto: Instagram/Fahri Hamzah)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengingggung soal orang-orang yang gemar membonceng kekuasaan dan membangun pengaruh dengan kekuasaan di belakang layar.

“Ada yang tidak mau susah payah membangun argumen, mereka lebih suka membonceng kekuasaan dan membangun pengaruh dengan kekuasaan di belakang layar karena kekuasaan itu meski di tangan orang dungu dia tetap lebih berpengaruh dari pikiran raksasa para filusuf,” kata Fahri dikutip dari pernyataannya yang diunggah ke media sosial miliknya, Sabtu (20/7/2019).

Dengan realitas tersebut, Fahri memberi saran kepada barisan oposisi. “Maka bagi oposisi, bangunlah mazhab berpikir yang serius meski sulit karena pekerjaan itu selain sepi sumberdaya tapi juga dimusuhi tetap harus kita bangun untuk menyajikan pikiran alternatif dari kecenderungan kekuasaan melaju tanpa rem,” paparnya.

Baca juga: Oposisi Itu Melekat Dalam Demokrasi, Rocky Gerung: Jadi Tak Perlu Syarat

Menurutnya, mazhab pikiran bukanlah tandingan yang sepadan bagi kekuasaan yang bergerak dan melaju secara pragmatis. “Karena pada saat kita berargumen mereka mengambil keputusan untuk mengalihkan perhatian dengan uang dan kekuasaan dan publik cenderung kepada yang kasat mata, argumen kalah,” terang Fahri.

Baca Juga:  Pleno Kabupaten Nunukan: Ini Hasil Perolehan Suara Pemilu 2024 Untuk Caleg Provinsi Kaltara

Dia menuturkan, argumen selalu tampak kalah berhadapan dengan kuatnya aura kekuasaan dan uang yang meniup imajinasi publik dan syahwat sederhana. “Tapi mengapa argumen tetap diperlukan?,” ucapnya.

“Karena semua pasti bermula dari ide dan pikiran bahkan pragmatisme pun adalah argumen, sinisme itu ide. Besar harapan kita bahwa hari-hari mendatang kekuasaan akan melihat pikiran sebagai sesuatu yang berharga. Sehingga seharusnya ruang gerak bagi pikiran dibuka lebar dan kehendak untuk melakukan persekusi terhadap argumen ditutup rapat. Jika kita mau Indonesia benar-benar hebat,” urainya.

Baca juga: Begini Syarat Menjadi Oposisi Ala Jokowi

“Lihatlah kekuasaan Tuhan yang maha besar ini, ia menata semesta ini dengan hukum, dengan argumen, dengan pengetahuan sehingga benda-benda angkasa berputar pada orbitnya, dengan hukum yang ditemukan dan menjadi rumus fisika dan matematika. Mengapa kita tidak belajar?,” tulis dia lagi.

Fahri menambahkan, semakin sedikit menggunakan pemaksaan dengan kekuasaan maka semakin harmoni tercipta. Tapi jika kekuasaan semakin memaksakan kehendak dan malas berargumen maka kehancuran semakin cepat tercipta.

Baca Juga:  JKSN Jatim Deklarasikan Dukungan Khofifah-Emil Dua Periode

“Inilah hukum besi sejarah. Inilah hukum alam. Sunatullah dalam kehidupan,” tuntasnya. (eda)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,071